Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Kambing "Online", Mengapa Tidak?

Kompas.com - 13/06/2010, 08:19 WIB

BALI, KOMPAS.com — Rasa penasaran muncul ketika suatu hari seorang kawan memasang sejumlah foto kambing peranakan ettawa (PE) di sebuah situs jejaring sosial.

Mulanya saya kira ia hanya pamer piaraan kesayangannya. Namun, belakangan setelah saya tanya lebih jauh, barulah saya tahu ia juga menjual kambing-kambing itu secara online.  

Cukup dengan googling sebentar, ternyata pasar kambing pun kini tersaji di internet. Seperti terlihat dalam beberapa situs, kambing-kambing ditawarkan, mulai dari anakan, betina siap kawin, betina sudah bunting, hingga pejantan dengan aneka kualitas.

Selain memajang foto, penjual pun menambahkan detailnya, seperti panjang telinga sekian sentimeter hingga ukuran gigi sang kambing. Pindahnya pasar kambing ke internet itu adalah salah satu penanda pesatnya perkembangan toko online atau virtual saat ini.

Beberapa tahun lalu, kita hanya bisa mengakses barang-barang elektronik, seperti televisi dan tape recorder, buku, hingga kamera digital yang jelas dan terukur garansinya. Kini, hampir semua barang ditawarkan secara online, baik melalui situs web khusus, laman blog, maupun situs pertemanan dan jejaring sosial.

Aneka produk fashion, dari baju anak-anak hingga dewasa, dari sarung hingga mukena, dapat dengan mudah dipesan. Demikian pula aneka produk kecantikan, kerajinan, dan oleh-oleh khas daerah.

Soal sistem pembayaran, ada yang benar-benar online atau sistem 50:50, yakni penawaran dilakukan secara online namun pembayaran masih lewat transfer via ATM atau kantor pos. Modal ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah dilakukan dalam satu media di bisnis ini, yakni internet.  

Menghapus jarak

Menjajakan aneka produk busana muslim, misalnya, sudah dilakoni Desy Wulandari, warga Denpasar, setengah tahun terakhir. Mulanya hal itu dilakukan di sela-sela kesibukannya bekerja di sebuah perusahaan kargo.

Modal pertamanya hanya berkisar Rp 500 juta. Selain lewat blognya, Desy juga memasang produknya via jejaring sosial seperti Facebook dengan nama yang sama dengan versi blognya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com