JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Priyo Suprobo mengaku gembira melihat semakin banyak mahasiswanya yang berwirausaha. Namun, di sisi lain, Priyo prihatin karena partisipasi sebagai wirausahawan itu mengakibatkan tingginya angka putus kuliah atau drop out (DO).
"Prihatin karena angka putus kuliah itu mencapai dua persen, tapi sebaliknya saya juga gembira semakin banyak mahasiswa yang berwirausaha," kata Priyo sesuai pembukaan acara Business Summit 2010-ITS di Jakarta, Rabu (23/6/2010).
"Sekitar dua persen dari jumlah jurusan desain produk industri yang total mencapai sekitar 800 orang," tambahnya.
Priyo menyebutkan, banyak mahasiswa dari jurusan Desain Produk Industri yang baru duduk di semester empat sudah berhenti kuliah karena merasa sudah mampu menjadi wirausahawan. Dia mengakui, gejala itu baru terjadi pada mahasiswa jurusan Desain Produk Industri, belum pada mahasiswa-mahasiswa fakultas atau jurusan lainnya.
"Ada mahasiswa jurusan Teknologi Informatika yang setiap bulan mampu mendapat ribuan dollar hanya karena bertransaksi lewat komputer," tambah Priyo.
Priyo mengatakan, saat ini semakin banyak mahasiswa ITS terjun ke bidang wirausaha, antara lain karena ITS mewajibkan semua mahasiswanya mengambil mata kuliah Entrepreneurship atau Kewirausahaan. Untuk mengatasi tingginya angka DO itu, Priyo mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha melakukan pendekatan, baik kepada mahasiswa, maupun orangtuanya.
"Saya menjelaskan kepada para orangtua dan mahasiwsa bahwa menjadi wirausahawan atau entrepreneur itu penting. Tapi, menyelesaikan kuliah juga merupakan hal yang sangat penting," kata Rektor ITS itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.