PENDAFTARAN "ONLINE" MASIH KACAU

Semarang, Kompas - Proses penerimaan peserta didik secara online yang diharapkan dapat memudahkan masyarakat ternyata justru merepotkan para orang tua siswa. Proses pendaftaran tersendat karena orang tua siswa tidak dapat memasukkan nomor induk siswa nasional.

Akibatnya, ratusan orang tua siswa terpaksa mengurus permasalahan itu dengan mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kota Semarang, Kamis (24/6). Mereka terpaksa mengantre berjam-jam untuk dapat melanjutkan proses pendaftaran online tersebut.

Ruswanto, salah satu orang tua siswa, mengatakan, semua data yang dibutuhkan dapat dikirimkan melalui internet. Namun, berkas tersebut tidak dapat dicetak karena nomor induk siswa nasional (NISN) yang dimasukkan ditolak.

Pihak sekolah yang bersangkutan pun menyarankan para orang tua untuk menanyakan masalah tersebut ke Dinas Pendidikan. Di kantor Dinas Pendidikan, para petugas mencoba memasukkan data tersebut. "Saya bergantian dengan istri menunggu di sini (Dinas Pendidikan) sejak siang," kata Ruswanto yang menunggu hingga pukul 16.00 lebih.

Jika proses online justru merepotkan seperti ini, Ruswanto berharap proses pendaftaran kembali menggunakan sistem manual. "Kalau terhambat seperti ini, saya khawatir sekolah sudah penuh dan anak saya tidak dapat masuk," kata Ruswanto.

Untuk mendaftar, calon peserta didik dapat mengakses situs www.semarang.siap-psb.com untuk mengisi formulir dan mencetak tanda pendaftaran. Selanjutnya, calon peserta didik mendatangi sekolah yang bersangkutan untuk menyerahkan berkas yang diperlukan.

Panitia pendaftaran kemudian akan memverifikasi berkas yang masuk. Calon peserta didik pun tinggal menunggu hasil verifikasi itu melalui internet.

Pendaftaran online reguler untuk SLTP, SLTA, dan SMK berlangsung sejak 23 Juni hingga 30 Juni. Sementara pendaftaran untuk sekolah berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) sudah berlangsung pada April lalu.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Semarang Akhmat Zaenuri mengatakan, permasalahan mengenai NISN tersebut juga terjadi di daerah lain. "Di pusat ada pergeseran data. Besok (Jumat ini) masalah ini dapat selesai," kata Zaenuri.

Menurut Zaenuri, permasalahan ini terutama dialami para lulusan SD yang akan masuk ke SLTP. Sementara nomor induk siswa yang akan masuk ke SLTA sebagian besar tidak bermasalah.

Zaenuri juga mengakui, tidak semua orang menguasai teknologi informasi sehingga masih banyak orang tua siswa yang kebingungan. Hal ini menjadi kendala yang harus dicari solusinya untuk pendaftaran yang akan datang. (DEN)