Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Hanya Pakai Hasil UN, Dong!

Kompas.com - 30/06/2010, 16:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya dilema akibat penyamarataan hasil ujian nasional (UN) SMP oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebagai syarat seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) seharusnya tidak perlu ada jika sistem seleksi penerimaan siswa baru tersebut tidak hanya bergantung pada hasil UN.

Demikian diungkapkan pengamat pendidikan Education Forum, Suparman, kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (30/6/2010). Dia mengatakan, hasil UN digunakan untuk memudahkan, yaitu dengan penyeleksian satu pintu melalui sistem online.

"Di satu sisi penggunaan sistem online ini mutlak positif karena transparan, bisa langsung dicek kapanpun. Persoalannya, sistem di DKI yang hanya mengandalkan hasil UN ini telah memunculkan rasa ketidakadilan antara siswa dengan nilai hasil UN utama dan UN ulangan," kata Suparman.

Seharusnya, lanjut Suparman, untuk menghindari perasaan ketidakadilan itu beberapa parameter penilaian lain diikutsertakan sebagai variabel seleksi. Nilai rapor, nilai Ujian akhir Sekolah (UAS) atau tes lokal, kata dia, seharusnya diperhitungkan.

"Sehingga terasa adil, karena seleksi terhadap anak, baik yang di UN utama atau UN ulang, tetap diperhitungkan secara menyeluruh. Sebetulnya, apapun hasil UN itu sudah tidak bisa diapa-apakan lagi, kalau mau dipersoalkan sistem seleksinya" tambah Suparman.

Sebelumnya, seperti yang dilansir di Warta Kota, Rabu (29/6/2010), sejumlah orang tua siswa di Jakarta menuding Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah bersikap tidak adil jika memberlakukan sama nilai UN (NUN) SMP hasil UN utama dengan UN ulangan.

"Enggak fair kalau nilainya disamakan. Soalnya, siswa yang tidak lulus UN utama dan kemudian mengulang, nilainya besar-besar. Bahkan, banyak juga yang dapat nilai 10. Masak nilai yang mengulang jadi lebih besar dari nilai siswa yang lulus UN utama," kata Ny Rani, warga Meruya Selatan, Jakarta Barat. 

Rani mengaku tak bisa menerima jika anaknya gagal masuk ke SMA hanya karena kalah bersaing dengan siswa yang NUN-nya lebih tinggi karena mengikuti UN ulangan.

"Enakan siswa yang tidak lulus UN utama, dong," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com