Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana Tanggung Jawab Disdik DKI Jakarta?

Kompas.com - 05/07/2010, 13:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dianulirnya data penerimaan peserta didik baru (PPDB) online SMA/SMK DKI Jakarta yang sudah masuk ke database dan mengharuskan pada orangtua calon murid mendaftar kembali pada 6-8 Juli membuat Kompas.com kebanjiran komentar soal kekacauan tersebut sampai Senin (5/7/2010). Komentar tersebut khususnya tentang kekecewaan mereka yang merasa telah dirugikan dan tidak adanya permintaan maaf secara terbuka dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta kepada masyarakat luas mengenai kasus ini.

Rata-rata, komentar yang masuk menyayangkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang sepertinya tidak siap menggunakan sistem online tahun ini dengan sistem barunya. Tahun lalu, sistem online ini dianggap tidak ada masalah dan mengalami gangguan, sehingga para orang tua patut mempertanyakannya.

Selama ini, sistem yang sudah ada sejak 2004-2009 lewat perangkat PT Telkom. Tahun ini, Disdik DKI sepertinya membuat sistem baru yang hasilnya malah lebih kacau.

Komentar yang muncul, kenapa di saat hari 'H' situs tersebut jebol? Apakah Disdik tidak bisa memprediksi jumlah kelulusan di wilayahnya? Jika awalnya sedang dimigrasikan ke server lain, kenapa tiba-tiba malah dianulir? Kenapa harus mengulang pendaftaran, bukankah cukup di-entry ulang saja?

Di kota metropolitan sebesar DKI Jakarta, yang sebagian besarnya masyarakatnya sudah well known dengan teknologi, khususnya internet, persoalan eror ini semestinya mudah ditalangi penyebabnya. Solusi pun bukan tak mungkin menjadi pekerjaan yang tidak sulit disediakan.

Itulah masalah utamanya. Karena sampai hari ini, Senin (5/7/2010) pagi, terkendalanya sistem online PPDB tersebut tak juga tuntas. Bahkan, eror dan penyebabnya pun tidak diketahui pasti oleh Disdik, apalagi sampai tidak dijelaskan pada masyarakat, melainkan malah menganulir data serta meminta orang tua murid mendaftar ulang kembali.

Pertanyaan lainnya, apakah mendaftar sekolah sudah sedemikian sulitnya di Jakarta?

Banyak komentar masuk dari para orang tua murid yang mengatakan, bahwa mereka telah terlalu membuang waktu sia-sia. Para orang tua tersebut mengambil cuti kerja hanya untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah dan menunggu hasilnya untuk bersiap mengurus pendaftaran selanjutnya. Hasilnya? Sistem eror dan harus mendaftar lagi.

Mirisnya, sebentar lagi, yaitu Senin pekan depan, para siswa baru sekolah-sekolah swasta sudah masuk sekolah. Nah, bagaimana dengan nasib anak-anak yang batal didaftarkan oleh orang tuanya di SMA-SMA swasta karena telah berharap masuk SMA Negeri dan harus menerima kenyataan pahit alias tidak bisa masuk SMA Negeri akibat sistem yang eror?

Kendala PPDB online memang tidak bisa dianggap remeh. Terbukti, terlalu banyak membuang waktu dan menyia-nyiakan kesempatan tanpa ada penjelasan yang sejelas-jelasnya dari pihak Dinas DKI Jakarta sebagai instansi yang paling bertanggung jawab untuk memikul persoalan ini.

Sayangnya, hingga tulisan ini diturunkan, Senin (2/7/2010), pun Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta tidak bisa dihubungi Kompas.com, melainkan hanya membalas SMS dirinya sedang rapat dengan anggota DPRD. Sebaliknya, tidak ada pula pernyataan resmi ataupun siaran pers dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengenai hal ini.

Berita sebelumnya menyoal komentar-komentar ini bisa disimak di Kompas.com, Minggu (4/7/2010).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com