Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaftaran Ulang SMA/SMK di DKI Mengecewakan

Kompas.com - 06/07/2010, 03:49 WIB

Orangtua dan siswa tidak bisa menyembunyikan kekecewaan lantaran pendaftaran harus diulang. Pengulangan ini membuat mereka lebih repot meluangkan waktu lagi dan mengeluarkan dana tambahan.

Darul Fatah, orangtua siswa yang ditemui di SMAN 65 Kebon Jeruk, baru sekali merasakan kegagalan pendaftaran online. Tahun lalu pendaftaran online satu anaknya ke SMA negeri berjalan lancar.

”Saya harus cuti lagi untuk mengurus pendaftaran ulang,” kata Darul yang mengurus pendaftaran anaknya sejak Jumat pekan lalu.

”Nyebelin. Orang kok kerjanya kayak undur-undur, suka mengundur-undur kegiatan, ngerjain banyak orang,” ucap Alexandro (15), siswa SMP 111, saat ditemui di SMA Negeri 16, Jakarta Barat, kemarin.

Sofyan, orangtua murid, yang ditemui di SMAN 8 Bukit Duri, juga kecewa dengan pengulangan ini karena harus mengeluarkan tambahan biaya transportasi. Dia mengeluarkan Rp 60.000 untuk ongkos taksi pergi-pulang dari dan menuju ke rumahnya di Tomang.

Hal senada dikeluhkan Mira, salah satu orangtua murid. Gejala kegagalan sistem online mulai terasa sewaktu Rabu siang pekan lalu Mira kesulitan mengakses situs pendaftaran itu. Kesulitan akses tersebut membuatnya harus bolak-balik lagi ke sekolah demi mendaftarkan anaknya.

Di SMAN 68 Jakarta, sejumlah orangtua calon murid yang datang mengaku belum mengetahui pasti pengumuman pengulangan pendaftaran. Hingga kemarin pukul 11.00, belum ada pemberitahuan resmi mengenai pengulangan ini. ”Saya tahu pengulangan pendaftaran siswa dari berita di internet. Saya masih menunggu pemberitahuan resmi dari sekolah,” ucap Vina, orangtua calon siswa.

Adanya gangguan server pada sistem penerimaan online tidak hanya menyebabkan orangtua calon murid sakit kepala. Sejumlah kepala sekolah yang menjadi panitia penerimaan juga pusing karena harus kerja dua kali. ”Pengulangan ini sangat mengganggu dan bikin sakit kepala,” ujar Aswad, Kepala SMA Negeri 13 Jakarta Utara.

Akibatnya, anggaran operasional penerimaan siswa baru membengkak.

Menurut Aswad, yang juga Ketua Rayon 03, panitia tidak hanya pusing soal memasukkan data siswa, tetapi juga pusing karena harus menghadapi keluhan dan amarah orangtua siswa.

”Kami harus sabar menghadapi orangtua yang terus-menerus datang sambil mengeluh dan marah,” cerita Aswad.

(ECA/ARN/ART/NDY/WIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com