Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurikulum Daerah Tidak Kontekstual

Kompas.com - 08/07/2010, 16:08 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com- Kurikulum pendidikan yang disampaikan guru di sekolah daerah tidak sesuai dengan realita kehidupan para murid sehari-hari. Banyak contoh soal mengacu para realitas kehidupan perkotaan. Hal ini dinilai tidak efektif dalam proses belajar dan mengajar, terutama untuk anak-anak yang berada di pedalaman. 

Demikian hal ini mengemuka dalam pertemuan antara Forum Pemimpin Muda Nasional dengan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Djalal di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, Kamis (8/7/2010). Pertemuan ini difasilitasi lembaga pemerhati anak World Vision Indonesia.

"Kurikulum yang selama ini disampaikan tidak sesuai realita yang ada di daerah kami. Contohnya saja saat di soal ada pertanyaan mengenai bus. Kami yang tinggal di Papua tidak kenal dengan bus dan tidak tahu mengenai bus," ungkap Helius.

Menurutnya, ada kecenderungan kurikulum pendidikan di daerah disamaratakan dengan kurikulum di pusat. Kencenderungan ini membuat bahan pengajaran kerap tidak kontekstual dengan kondisi dan lingkungan peserta didik.

Menanggapi hal ini, Fasli Djalal mengatakan, Kemendiknas sebenarnya sudah memberikan kewenangan kepada tiap sekolah untuk merancang kurikulum yang lebih kontekstual dengan kondisi daerahnya masing-masing. Pemerintah hanya menentukan panduan umum bahan pengajaran.

Oleh karena itu, ia berharap, para guru melakukan kajian atas bahan pengajaran dimaksud. "Misalnya soal untuk Papua maka akan disesuaikan dengan keadaan di Papua. Dan, itu dilakukan oleh guru Papua," ujar Fasli Djalal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com