BONDOWOSO, KOMPAS.com - Sejumlah wali murid baru SMA Negeri 2 Bondowoso, Jawa Timur, mengeluhkan mahalnya biaya dana bantuan insidental yang dibebankan kepada siswa baru.
Nilainya bervariasi, mulai Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per siswa. Di SMA itu, tercatat sebanyak 207 siswa baru.
Mereka terpaksa membayar agar anaknya tetap bisa masuk SMA yang dirancang sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) tersebut.
“Ya terkejut, karena nilainya terlalu besar,” ujar seorang wali murid yang tidak mau disebut namanya, Senin (12/7/2010).
Selain diwajibkan membayar Rp 2 juta, wali murid juga diwajibkan membayar uang seragam sekolah sebesar Rp 700.000, uang kesiswaan Rp 450.000, dan uang SPP Rp 200.000.
“Kalau ditotal semua, biayanya bisa mencapai Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta,” jelas pegawai di lingkungan Pemkab Bondowoso ini.
Kepala SMA Negeri 2 Bondowoso, Sutikno, mengakui adanya pungutan dana bantuan insindental untuk siswa barunya itu. Namun, katanya, penarikan dana itu berdasarkan keputusan rapat antara wali murid, komite dan pihak sekolah.
Selain itu juga diperkuat surat rekomendasi Dinas Pendidikan Bondowoso tertanggal 19 Mei nomor 900/1484/430.81/2010. “Ada empat pilihan dana bantuan yang kami tawarkan, mulai minimal Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta,” kata Sutikno.
Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Husni Syam, saat akan dikonfirmasi sedang tidak di kantornya. Handphonenya saat dihubungi sedang tidak aktif atau berada di luar area. (Izi Hartono)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.