Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sori, Tak Ada Kredit Uang Kuliah...

Kompas.com - 05/08/2010, 12:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak perguruan tinggi sejauh ini masih mengandalkan pemberian beasiswa untuk membantu mahasiswa tidak mampu mengatasi persoalan biaya kuliahnya. Tidak ada kebijakan untuk membantu biaya pendidikan mahasiswa tidak mampu melalui pinjaman atau kredit lunak.

Di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), misalnya. Rektor Unesa Haris Supratno mengungkapkan, Unesa memang tidak memiliki program pinjaman lunak untuk mahasiswa.

"Tidak ada program seperti itu di sini dan saya tidak mengetahui tentang program itu. Dulu, memang ada, tetapi sudah dihapuskan," ujar Haris kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (5/8/2010).

Pihak Universitas Indonesia (UI) pun mengaku demikian. UI tidak memiliki kebijakan untuk membantu biaya pendidikan mahasiswanya yang tidak mampu dengan pemberian pinjaman atau kredit lunak. Sampai saat ini, UI hanya mengandalkan beasiswa yang didapatkan, baik dari alumni, pemerintah, maupun pihak eksternal UI lainnya.

Kepala Kantor Humas UI Visnu Juwono mengatakan, bantuan operasional pendidikan (BOP) merupakan subsidi yang selama ini diberikan kepada mahasiswa tidak mampu. BOP disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa untuk membayar kuliah.

"Caranya mudah, hanya mengajukan berkas syarat secara online atau manual, kemudian berkas itu diteliti oleh bagian kemahasiswaaan, alumni, dan mahasiswa di tingkat fakultas untuk mengecek kebenaran berkas tersebut," ujar Visnu.

BOP, lanjut Visnu, diberikan kepada mahasiswa sebagai biaya pendidikan per semester. "Di luar itu ditutupi oleh beasiswa seperti Bidik Misi atau perbankan atau BUMN dan swasta. Terus terang saja, pihak ketiga ini suka memberikan bantuan dalam bentuk beasiswa melalui program CSR mereka," ujar Visnu.

Sebelumnya, Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri, sendiri juga sudah mengatakan,  untuk membantu biaya pendidikan mahasiswa yang tidak mampu, ada kebijakan pemberian beasiswa. Sumber dananya dari alumni yang dihimpun dalam dana abadi.

Diberitakan sebelumnya di Kompas.com, Kamis (5/8/2010), kredit atau pinjaman lunak untuk mahasiswa semakin mendesak diwujudkan pemerintah seiring dengan semakin tingginya biaya pendidikan tinggi. Pinjaman lunak itu untuk mencegah calon mahasiswa tak bisa kuliah seperti yang "nyaris" terjadi pada Ahmad Ainun Nadjib dan Hermawan Bagus. Kedunya, meskipun lolos pada SNMPTN, hampir tidak bisa melakukan daftar ulang di Universitas Jember karena keterbatasan biaya kuliah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com