Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor ITS: Kredit Itu Bebani Mahasiswa!

Kompas.com - 05/08/2010, 14:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Priyo Suprobo menilai, pemberian kredit atau pinjaman lunak kepada mahasiswa untuk membiayai kuliahnya tidak diperlukan. Bantuan beasiswa yang datang dari pemerintah, alumni, atau pihak swasta dari luar kampus masih mencukupi untuk membantu pendidikan para mahasiswanya yang berprestasi tapi tidak mampu secara finansial.

Demikian diungkapkan Priyo Suprobo kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (5/8/2010). "Tidak ada kata tidak sekolah atau kuliah. Semua mahasiswa, selama ia laik dengan semua persyaratan akademis, harus diterima oleh perguruan tinggi. Ya, 30 persen mahasiswa ITS itu dari beasiswa, jadi tenang saja," kata Priyo. 

Menurutnya, setiap tahun selalu menumpuk tawaran beasiswa, baik dari pemerintah, alumni, maupun swasta. Tahun ini saja, kata Priyo, pemerintah melalui program Beasiswa Bidik Misi memberikan sebanyak 400 beasiswa.

"Sampai terakhir masih tersisa 13 calon mahasiswa karena tidak mendaftar ulang dan masih dicarikan lagi penggantinya," kata Priyo.

Ia menilai, kebutuhan perguruan tinggi akan mahasiswa-mahasiswa berkualitas tidak perlu didapatkan melalui fasilitas kredit biaya kuliah. Sejauh ini, pemberian beasiswa sudah cukup bisa meng-cover kekurangan biaya yang tak bisa dipenuhi seluruhnya oleh perguruan tinggi demi membiayai mahasiswa berprestasi namun kurang beruntung dari sisi ekonomi.

"Kredit itu hanya akan membebani mahasiswa," ujar Priyo.

Diberitakan sebelumnya di Kompas.com, Kamis (5/8/2010), kredit atau pinjaman lunak untuk mahasiswa semakin mendesak diwujudkan pemerintah seiring dengan semakin tingginya biaya pendidikan tinggi. Pinjaman lunak itu untuk mencegah calon mahasiswa tak bisa kuliah seperti yang "nyaris" terjadi pada Ahmad Ainun Nadjib dan Hermawan Bagus. Keduanya, meskipun lolos pada SNMPTN, hampir tidak bisa melakukan daftar ulang di Universitas Jember karena keterbatasan biaya kuliah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com