JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menyatakan diri menolak badan akreditasi nasional (BAN) sebagai satu-satunya lembaga yang memproses akreditasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia. APTISI akan menggelar deklarasi penolakan tersebut di Jakarta, Jumat (12/8/2010).
Ketua APTISI Suharyadi menegaskan, permasalahan tersebut sudah sedemikian kompleks dan dinilai terlalu merugikan pihak perguruan tinggi. "Pada dasarnya dengan BAN yang dulu kami tidak terlalu banyak protes dan mengalami resistensi karena saling mengerti kondisi di lapangan," ujar Suharyadi kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (12/8/2010).
Saat ini, reakreditasi yang diinginkan oleh BAN kepada perguruan tinggi dinilai tidak masuk akal. Banyak kriteria yang sangat memberatkan para pengelola perguruan tinggi karena dinilai seperti tidak tahu kondisi di lapangan.
"Mereka ingin kami masuk dalam world class of university berdasarkan akreditasi seperti Eropa atau AS dan lain-lainnya, tetapi tidak mau melihat kendala-kendala yang kami hadapi di lapangan," kata Rektor Universitas Mercu Buana (UMB) ini.
Suharyadi menandaskan, terlihat jelas ada tendensi arogasi kekuasaan dalam persoalan ini. Seharusnya, kata dia, fungsi BAN adalah membantu memotivasi kami melakukan perbaikan-perbaikin untuk lebih maju.
"Jangan sampai terjadi penuruan akreditasi yang cukup tajam. Sekarang, yang dulunya A kini harus memperbaiki diri karena banyak yang turun," tukasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.