Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laris, 'Pak Beye' dicetak 37.000 Eks

Kompas.com - 12/08/2010, 18:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak beredar di pasaran pada akhir Juli 2010, buku hasil ngeblog di Kompasiana, Pak Beye dan Istananya, langsung diserbu pembeli. Cetakan pertama sebanyak 7.000 eksemplar habis dalam waktu kurang dari dua minggu. Merespons besarnya minat masyarakat, Penerbit Buku Kompas atau PBK mencetak-ulang buku Anton Wisnu Nugroho ini hingga 37.000 eksemplar.

"Cetakan kedua dan ketiga sebanyak 30.000 eksemplar sudah beredar di toko buku sejak minggu ini. Kalau permintaan tetap tinggi, minggu depan kami berencana mencetak kembali (cetakan keempat) beberapa puluh ribu eksemplar," kata Patricius Cahanar dari PBK, Kamis (12/8/2010).

Buku Pak Beye dan Istananya merupakan buku pertama dari Tetralogi Sisi Lain SBY yang isinya berasal dari kumpulan tulisan Anton Wisnu Nugroho, salah seorang wartawan harian Kompas di social blog Kompasiana. Oleh Pepih Nugraha, Admin Kompasiana, buku tersebut diolah menjadi empat buku yang diterbitkan secara berkala. Buku kedua tetralogi ini, Pak Beye dan Politiknya, akan diluncurkan setelah Lebaran nanti.

Buku ini termasuk salah satu best seller dengan penjualan tercepat di antara buku-buku PBK lainnya. Meskipun baru secara resmi diluncurkan tanggal 4 Agustus kemarin, masyarakat bergegas membelinya di toko buku Gramedia di seluruh daerah. Hal itu terlebih sejak beberapa media televisi mengulas buku ini secara mendalam. "Pihak toko buku banyak yang mengeluh kehabisan stok, padahal baru beberapa hari buku ini beredar," cerita Patris.

Fenomena buku ini mirip dengan buku terbitan PBK lain berjudul Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando yang diterbitkan PBK awal 2009. Waktu itu, buku ini menuai kontroversi karena dianggap menyerang salah seorang calon presiden dalam Pemilu 2009.

Lewat Tetralogi Sisi Lain SBY, Wisnu membagikan cerita di balik foto-foto hasil jepretannya selama bertugas di Istana Negara sejak tahun 2004 hingga 2009. Meskipun penulisnya menganggap tulisan ini tidak penting, cerita ringan dan foto-foto tersebut berhasil menarik minat banyak penggemarnya di Kompasiana karena bercerita seputar keseharian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hingga saat ini, ratusan catatan ringan Wisnu di Kompasiana sudah dibaca  oleh sekitar 750.000 pengguna internet. Maka dari itu, tidak mengherankan bila bukunya pun diminati oleh banyak orang. Untuk lebih mempromosikan buku ini, pihak PBK akan mengadakan bedah buku di beberapa daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com