Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munaldus, Koperasi untuk Pendidikan

Kompas.com - 18/08/2010, 10:49 WIB

Oleh: Agustinus Handoko

KOMPAS.com — Cara berpikir yang keliru telah memicu terjadinya kemiskinan di wilayah-wilayah pedalaman Kalimantan Barat. Dengan mengubah cara berpikir, masyarakat bisa keluar sendiri dari kubangan kemiskinan. Munaldus (47) merasakan betul bagaimana cara berpikir yang keliru itu telah membenamkan masyarakat kampungnya di jurang kemiskinan yang amat dalam.

”Ketika masih kecil, kami baru bisa bersekolah setelah sore hari. Pagi hingga siang kami harus membantu orangtua menyadap karet supaya kami yang sembilan bersaudara itu bisa sekolah dan makan,” kata Munaldus, salah seorang perintis Credit Union Pancur Kasih dan Credit Union Keling Kumang, Kalimantan Barat, itu.

Tahun 1970-an, kondisi Kampung Tapang Sambas, Desa Tapang Semaduk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, tempat Munaldus lahir dan dibesarkan, sangat memprihatinkan.

”Perekonomian masyarakat tidak bisa maju karena infrastruktur jalan sangat buruk. Warga tidak memiliki daya tawar di depan penampung karet,” kata Munaldus.

Pada zaman itu, kebanyakan masyarakat Tapang Semaduk lebih memilih barter getah karet dengan bahan makanan. Pasalnya, penampung getah karet selalu mengatakan, persediaan uang sedikit karena jalan rusak dan sudah dibelanjakan untuk bahan makanan. Jika tetap ingin mendapatkan uang, harga karet jauh lebih rendah. Uang yang didapat pun hanya cukup untuk makan. Pendidikan lalu tidak menjadi prioritas.

Beruntung, Munaldus dan saudara-saudaranya dididik orangtua mereka untuk tak cepat menyerah. ”Kami tetap bersekolah semampu kami, apa pun caranya,” katanya. Setelah lulus SD, Munaldus meneruskan ke SMP di ibu kota kecamatan yang berjarak 30 kilometer dengan waktu tempuh enam jam berjalan kaki.

”Saya tinggal di asrama. Kalau terlambat membayar uang asrama, tidak akan mendapat jatah makan sehingga sering saya izin empat hari untuk pulang, bekerja menyadap getah,” ujarnya.

”Credit union”

Lulus SMA I Sintang, Munaldus melanjutkan kuliah di Program Studi Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura, Pontianak. Setelah lulus dan menjadi sarjana pertama di Kampung Tapang Sambas, ia mengajar di sebuah SMA, sebelum diangkat menjadi dosen di Universitas Tanjungpura.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com