Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Capim KPK, Jadi Preseden Buruk

Kompas.com - 30/08/2010, 21:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu penolakan terhadap dua calon pimpinan KPK yang diusulkan Panitia Seleksi (Pansel) di DPR dinilai Patrialis Akbar akan menjadi preseden buruk untuk DPR.

Ketua Pansel KPK, Patrialis Akbar, menjelaskan bahwa saat ini calon pimpinan KPK tinggal menunggu hasil keputusan DPR RI karena untuk masalah persetujuan, itu ada di tangan DPR.

"Kalau ditolak semuanya ini ada diskomunikasi, saya khawatir kalau itu dijadikan suatu kebiasaan, maka negara kita nanti tidak berjalan atau masing-masing," jelas Patrialis saat di temui di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Senin (30/8/2010).

Ia menjelaskan dampak dari penolakan tersebut maka lembaga yang mendapat persetujuan DPR tidak akan berjalan dengan baik.

"Karena ada preseden untuk menolak secara keseluruhan, itu boleh saja. Tapi presedennya tidak bagus, karena yang memilih Ketua KPK adalah DPR RI," ungkap Patrialis.

Menurut Patrialis, mungkin setelah memilih calon pimpinan KPK tidak akan lama waktu berselang akan diputuskan siapa yang akan menjadi ketua KPK-nya.

"Menurut feeling saya, saat satu terpilih tak begitu lama DPR mungkin berniat untuk memilih Ketua KPK," ujarnya.

Patrialis menjelaskan bahwa saat ini, bola calon pimpinan KPK sudah bergulir di DPR dan tinggal menentukannya. "Semuanya ada di tangan DPR, kalau DPR ingin suatu fakta integritas, itu menurut saya kemajuan yang dahsyat, bagus sekali itu," tegasnya. (Tribunnews/Adi Suhendi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com