Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Maraknya PAUD Bisa Menjadi Bom Waktu

Kompas.com - 14/09/2010, 15:50 WIB

Bantul, Kompas - Maraknya lembaga pendidikan anak usia dini di Bantul bisa menjadi bom waktu. Pasalnya kehadiran mereka memicu ratusan guru kontrak baru yang suatu saat menuntut menjadi tenaga honorer daerah hingga calon pegawai negeri sipil.

"Pesatnya pertumbuhan PAUD memang dilematis. Satu sisi kita membutuhkan kehadiran mereka namun sisi lain muncul persoalan baru terkait status tenaga pengajar," kata Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non-formal Bantul Masharun Gazalie, Senin (13/9).

Menurutnya, saat ini para tenaga pengajar yang berstatus tenaga kontrak yayasan memang belum menjadi permasalahan. Namun, lama- kelamaan mereka pasti menuntut menjadi tenaga honorer daerah hingga diangkat CPNS. "Tuntutan tersebut sebenarnya wajar namun peraturan yang ada tidak mendukung," katanya.

Ia mengatakan, pesatnya pertumbuhan pendidikan anak usia dini (PAUD) menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak-anak. Selama ini, pemerintah belum mengambil peranan terkait PAUD karena semua lembaga PAUD dikelola swasta atau swadaya masyarakat.

Jumlah PAUD di Bantul tercatat 933 buah yang tersebar di 933 dusun. Saat ini, kendala utama PAUD adalah minimnya tenaga pengajar yang sesuai dengan kualifikasi. Sebagian besar pengajar adalah mahasiswa yang masih menempuh studi. Ketika lulus, mereka meninggalkan PAUD karena mendapatkan peluang yang lebih baik. "Tidak banyak yang berminat karena honornya sangat kecil," katanya.

Menurut Kepala Bidang Pendidikan Non-Formal Dinas Pendidikan Menengah dan Non-Formal Bantul Juhari, pertumbuhan PAUD terjadi secara merata di 17 kecamatan. Mereka lahir dari swadaya masyarakat. "Kelahiran PAUD di suatu daerah karena didorong oleh keinginan masyarakat sendiri. Artinya, kesadaran masyarakat akan pendidikan sudah tinggi," katanya.

Menurutnya, PAUD tersebut berupa tempat penitipan anak dan kelompok bermain dan bersifat nonformal. TK termasuk ke dalam PAUD formal. Di Bantul, jumlahnya 513 buah.

Tahun ini, sebanyak 753 PAUD di Bantul menerima bantuan operasional masing-masing Rp 400.000. Bantuan tersebut tidak bersifat reguler tetapi hanya insidental. Bantuan itu difokuskan pada PAUD yang kesulitan pendanaan. Operasional pendidikan yang paling dibutuhkan dalam kegiatan belajar-mengajar pada anak usia dini adalah alat tulis, alat permainan edukatif, dan kebutuhan media pendidikan lainnya.

Juhari mengatakan, pendidikan PAUD sangat penting bagi perkembangan anak. Hampir 50 persen kecerdasan anak ditentukan sebelum usianya mencapai enam tahun. Kenyataan ini seharusnya menjadi perhatian banyak pihak. (ENY)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com