Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarjana Unair Jadi Guru Daerah Terpencil

Kompas.com - 16/09/2010, 10:16 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Empat sarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, bersiap menjadi guru bantu yang akan mengajar di daerah terpencil. Mereka merupakan sebagian dari sekitar 50 Pengajar Muda Daerah 2010 dari total 1.383 pendaftar Gerakan Indonesia Mengajar.

Keempat sarjana itu antara lain Aisy Ilfiyah, Asril Novian Alifi, Granasti Aprilia, dan Rhamdani Kurniawan. Menurut Kepala Humas Rektorat Unair Dr Mangestuti Agil di Surabaya, Kamis (16/9/2010), dari lingkup Surabaya, ada satu lagi perwakilan yang terpilih dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Dengan demikian, dari Surabaya ada 5 dari 50 guru bantu yang akan mengajar di daerah terpencil.

"Sebelum terjun ke medan, mereka akan dibekali pelatihan di Ciawi, Bogor, selama tujuh minggu mulai 19 September hingga 9 November," kata Mangestuti.

Pelatihan tersebut meliputi beberapa persiapan, mulai dari fisik, mental, hingga pemahaman materi yang akan diberikan. "Tahun ini ada lima kabupaten yang dipilih sebagai daerah tujuan mengajar. Daerah pelosok yang minim tenaga pengajar itu terletak di Kabupaten Bengkalis (Riau), Tulang Bawang Barat (Lampung), Majene (Sulawesi Barat), Halmahera Selatan (Maluku Utara), dan Paser (Kalimantan Timur)," katanya.

Rencananya, para pengajar muda tersebut akan memulai tugasnya bertepatan dengan perayaan Hari Pahlawan mendatang. Mereka akan bertugas hingga setahun ke depan merampungkan program Gerakan Indonesia Mengajar yang digagas oleh Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan, ini.

"Mereka mengemban tanggung jawab menjadi guru bantu untuk hampir semua bidang mata pelajaran murid sekolah dasar," katanya.

Di 50 sekolah dasar yang tersebar itu, mereka juga memiliki amanah agar dapat melakukan pengembangan pendidikan di daerah tempat mengajar, baik melalui pengembangan kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, maupun kegiatan-kegiatan inspiratif lain yang dapat memacu mimpi dan cita-cita anak-anak di pelosok.

"Bagiku, seterpencil apa pun daerahnya, mereka tetap memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan," ujar Aisy Ilfiah, pengajar muda lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau