Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan Tidak Melahirkan Pengusaha

Kompas.com - 17/09/2010, 03:44 WIB

Makassar, Kompas - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau perlunya generasi muda didorong untuk menggerakkan sektor-sektor yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian dan kemandirian bangsa.

Wirausaha sudah sepatutnya menjadi gaya hidup anak muda, tanpa melulu tergiur menjadi politisi dan birokrat. Imbauan tersebut disampaikan Jusuf Kalla saat membuka Pertemuan Saudagar Bugis Makassar ke-12 di Wisma Kalla, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/9).

”Kebanyakan pengusaha lahir karena lingkungan, bukan karena pendidikan formal. Maka, pengusaha-pengusaha yang telah mapan sebaiknya menularkan pengalaman kepada anak-anak muda, antara lain melalui pemagangan,” kata Kalla.

Ia menegaskan, perlunya dibuka cara pandang yang luas bagi anak-anak muda bahwa jati diri mereka bisa ditemukan tanpa harus menjadi anggota legislatif dan pejabat pemerintah, misalnya.

Ia berharap orang yang menggerakkan perekonomian daerah didominasi masyarakat lokal. ”Jangan berharap kepada orang asing untuk menanamkan modalnya di tempat kita karena keuntungan usaha itu akan lari ke luar negeri. Kalaupun ada modal asing, harus bekerja sama dengan pengusaha lokal,” tuturnya.

Tambang batu bara di Kalimantan, misalnya, lebih banyak dikelola pengusaha dari luar daerah itu. Masyarakat setempat tidak mendapatkan apa-apa.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Sulawesi Selatan Zulkarnaen Arif mengatakan, selama ini telah dibentuk 1.540 kelompok kerja untuk memberi pelatihan dunia usaha bagi masyarakat, termasuk mahasiswa.

”Kami berharap setiap kelompok kerja bisa membina 10 kelompok, terutama untuk mengenal dunia perbankan, administrasi, dan peningkatan omzet. Kami terus menekankan bahwa dunia usaha adalah dunia yang menyenangkan dan penuh harapan,” kata Zulkarnaen.

Kadin Sulsel menargetkan, 2 persen dari 8 juta penduduk Sulsel atau sekitar 160.000 orang bisa terjun ke dunia usaha pada tahun ini. (aha/nar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau