Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencairan Tunjangan Profesi Pendidik Kisruh

Kompas.com - 17/09/2010, 13:47 WIB

SURABAYA, KOMPAS - Kendati buku rekening untuk penyaluran tunjangan profesi pendidik, tunjangan fungsional, dan tunjangan khusus guru daerah terpencil sudah dibagikan, sebagian guru mendapati rekeningnya kosong. Sementara itu, sebagian guru tidak menerima buku rekening karena kebingungan dengan jadwal yang diumumkan melalui internet.

Surati (38), salah seorang guru TK di Kendangsari, Surabaya, sudah menerima buku rekening sejak Rabu (15/9). Namun, sampai Kamis (16/9), rekeningnya di Bank Mandiri bank yang memenangi tender penyaluran tunjangan guru nonpegawai negeri sipil masih kosong. "Menurut staf Dinas Pendidikan TPP baru masuk Jumat," ujarnya, kemarin di Surabaya.

Semestinya, guru non-PNS menerima TPP sebesar Rp 1,5 juta per bulan. September ini, guru menerima TPP untuk enam bulan pertama dari tahun 2010.

Hal ini bertentangan dengan pernyataan Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Jawa Timur Nur Srimastutik, Selasa (14/9) di Surabaya. Menurut Nur, pencairan TPP, tunjangan fungsional, dan tunjangan khusus guru daerah terpencil melalui jalur dana dekonsentrasi sudah dilakukan sejak Rabu (8/9). Karenanya, guru sudah bisa mengambil buku rekening, kartu penarikan tunai (ATM), dan pendapatan tambahannya di Bank Mandiri setempat. Namun, diperkirakan guru belum mengetahui ini karena ada libur Idul Fitri.

Kemarin, Nur juga menegaskan Bank Mandiri sudah mentransfer semua tunjangan ke rekening setiap guru. Kalaupun masih ada dana yang belum ditransfer, Nur mengatakan akan membantu menanyakan kepada Bank Jatim.

Saat dihubungi terpisah, Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh memperkirakan pencairan tunjangan dilakukan bertahap. "Guru bisa mengecek rekening besok (17/9), tetapi setidaknya yang sudah menerima buku rekening pasti akan mendapatkan tunjangannya," tutur Yusuf.

Berdesakan

Di Surabaya, pembagian buku tabungan ditempatkan di beberapa sekolah sesuai wilayah dengan waktu yang berbeda-beda sepanjang Rabu dan Kamis (15-16/9). Guru-guru dari sekolah di wilayah utara diminta mendatangi SMA Barunawati, sedangkan dari wilayah selatan ke SMK Negeri 6.

Namun, sebagian guru tidak mengetahui jadwal atau lokasi pengambilan buku rekening yang benar, karena tidak semua guru memiliki akses ke internet. Mereka pun akhirnya pulang dengan tangan hampa. Guru diminta mengambil sendiri di cabang Bank Mandiri di wilayahnya. Akibat ketidaktahuan ini pula, guru-guru berdesakan di lokasi-lokasi yang ditentukan seperti terlihat pada Rabu dan Kamis (15-16/9) di SMA Barunawati Surabaya.

Koordinator penerima TPP Jatim, Wisnu Pradata, memprotes hal ini. Menurut dia, semestinya Dinas Pendidikan Surabaya mempermudah guru dengan memusatkan pengambilan buku rekening tersisa di Dinas Pendidikan Surabaya dan berkoordinasi dengan Bank Mandiri.

Secara keseluruhan di Jatim ada 59.000 guru yang akan menerima TPP, tunjangan fungsional, dan tunjangan khusus guru daerah terpencil melalui dana dekonsentrasi sekitar Rp 147 miliar. (INA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com