Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SD Tertinggal

Kompas.com - 20/09/2010, 03:17 WIB

Jakarta, Kompas - Guru-guru di jenjang sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah yang berperan besar untuk mendukung pendidikan dasar berkualitas justru tertinggal secara kualifikasi akademik. Bahkan, dari sekitar 1,48 juta guru SD yang ada saat ini, sekitar 25 persennya berpendidikan SMA.

Guru SD lainnya, sekitar 48 persen berkualifikasi akademik diploma 2 (D-2). Adapun yang telah memenuhi syarat sesuai UU Guru dan Dosen yang mensyaratkan guru SD minimal D-4/S-1 baru sekitar 24 persen.

Suparman, Ketua Federasi Guru Independen Indonesia, di Jakarta, Minggu (19/9), mengatakan, peningkatan mutu guru tidak hanya berhenti dengan meningkatkan kualifikasi akademik guru seperti yang diprogramkan pemerintah tuntas tahun 2015 nanti. ”Yang penting, bagaimana guru-guru Indonesia itu selalu memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelatihan secara berkelanjutan,” kata Suparman.

Menurut Suparman yang juga Koordinator Education Forum, meningkatkan kualitas guru dan fasilitas sekolah harus dilakukan dalam rangka memenuhi hak anak. Sebab, anak-anak bangsa berhak mendapatkan layanan pendidikan yang menyenangkan serta sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan si anak.

Secara terpisah, S Hamid Hasan, pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia, mengatakan, dengan kondisi guru yang masih jauh dari kualifikasi profesional tersebut, terutama di SD, proses pembelajaran yang seharusnya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, dan menyenangkan masih jauh dari harapan. Begitu pun suasana pendidikan yang menantang dan memotivasi siswa untuk kreatif belum dapat diterapkan.

Dalam pertemuan bloger Kompasiana, beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, ada paradigma yang salah dalam memandang pendidikan di jenjang SD yang siswanya sekitar 80 persen dari total siswa di Indonesia. ”Yang pintar-pintar banyak lebih tertarik ngurusin perguruan tinggi. Yang SD dibilang enggak penting diurus orang pintar. Justru di SD yang jadi fondasi paling penting ini harus diisi dengan orang-orang pilihan,” kata Nuh.

Secara nasional, akses anak usia 7-12 tahun bersekolah sudah semakin bagus. Bahkan, kesenjangan jumlah siswa termiskin dan terkaya di SD juga sudah tidak ada masalah.

Nuh mengatakan, kualitas pendidikan di semua jenjang mesti mendapat perhatian. Penguatan mutu di tingkat SD akan mendukung kemajuan pendidikan di jenjang berikutnya.

Kurikulum berat

Suparman menambahkan, penguatan pendidikan di SD tidak hanya bergantung pada peningkatan kualitas dan profesionalisme guru. Pemerintah juga mesti membangun sistem yang membuat pembelajaran di sekolah berpihak pada anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com