Pekanbaru, Kompas
Kebakaran diketahui oleh penjaga kampus, Irwansyah, sekitar pukul 02.30. Ia berupaya memadamkan api. Namun, api menjalar cepat dan tidak bisa dipadamkan. ”Saya meminta bantuan kawan-kawan untuk memadamkan api. Namun, angin sangat kencang sehingga api cepat menyebar,” kata Irwansyah.
Syafril Nawawi, Kepala Dinas Kebakaran Kota Pekanbaru, mengatakan, pihaknya telah berupaya memadamkan secara maksimal dengan mengerahkan sembilan mobil pemadam. Mobil pemadam pertama datang sekitar 15 menit setelah laporan kebakaran. Dua jam kemudian, api baru dikendalikan.
Pada Senin siang, api sudah padam walau sebagian barang masih tampak membara.
Rektor Universitas Riau Prof Dr Ashaluddin Jalil mengatakan, kerugian nonfisik diperkirakan Rp 1,3 miliar. Kerugian itu dinilai dari rusaknya sarana, seperti komputer, mebel, uang kas kampus, data mahasiswa, dan buku. ”Kerugian fisik bangunan masih dihitung tim dari Fakultas Teknik. Data mahasiswa juga ikut terbakar. Kami harus mencari data dari dosen atau hardcopy yang tersisa,” katanya.
Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Komisaris Besar Mujiyono mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kebakaran itu. Diduga kebakaran berasal dari arus pendek. ”Untuk kepastian, Tim Pusat Laboratorium Forensik dari Medan akan ke lokasi,” katanya.