Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Tari, Budaya Keraton Solo Mendunia

Kompas.com - 06/10/2010, 22:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Seniman-seniman terkemuka Indonesia mengusung kekayaan budaya Keraton Mangkunegaran di Solo, Jawa tengah, ke pentas dunia. Pada 22-23 Oktober mendatang di Esplanade, Singapura, tari Matah Ati yang merupakan kekayaan pusaka budaya seni tradisi di lingkungan Keraton Mangkunegara, akan tampil pada pembukaan Pesta Raya, Malay Festival of Arts di Singapore.

Bandoro Raden Ayu (BRAy) Atilah Soeryadjaya, cucu Mangkunegara VII dan pernah mengalami hidup di Keraton Mangkunegaran, mengatakan hal itu, Rabu (6/10) di Jakarta. Tari Matah Ati yang akan dipentaskan, merupakan kisah nyata dari nenek leluhur saya. Seluruh pendukung adalah para pekerja seni profesional terbaik di bidangnya dan berasal dari Indonesia, kata Atilah , yang juga merangkap sebagai konseptor, sutradara dan produser.

Matah Ati adalah sebuah pertunjukan sendratari bernarasi kisah cinta yang luar biasa sebagaimana diungkapkan melalui seni tari tradisional warisan budaya Mangkunegaran Jawa atau langendriyan (opera tradisional Jawa).

Berkisah tentang perjalanan cinta dan perjuangan pemimpin prajurit perempuan bernama Rubiyah yang kemudian melahirkan garis keturunan Mangkunegaran. Rubiyah yang setelah dipersunting Raden Mas Said diberi nama Raden Ayu Kusuma Matah Ati atau dikenal juga dengan Raden Ayu Kusuma Patah Ati. K arya ini diolah kembali secara modern dan energik dengan memasukkan unsur kontemporer agar dapat sejalan dengan perkembangan zaman.

Manurut Atilah, pertunjukkan di Singapura yang didukung 95 penari Jawa, 60 musisi gamelan dan karawitan, dan 125 pekerja seni profesional bergelar S2 dari Isntitut Seni Indonesia (ISI) Solo, merupakan penampilan perdananya pada dunia ( world premiere) untuk selanjutnya akan berkeliling ke berbagai negara asia dan Eropa. Yang sudah pasti, setelah tampil di Singapura akan pentas di Kuala Lumpur dan Hongkong. Sedangkan negara lain di Eropa sedang menjadwalkannya.

Pementasan ini membawa misi untuk memberikan kesempatan berapresiasi kepada para penikmat seni dan berbagai penjuru dunia dan generasi masa depan, untuk tahu lebih banyak tentang kekayaan budaya Indonesia demi kelestariannya di masa depan. M isinya untuk menumbuhkambengkan rasa cinta dan peduli generasi muda dan masyarakat luas Indonesia terhadap kekayaan warisan pusaka budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa di Solo sebagai pusat budaya Jawa di Indonesia, jelasnya.

Art Director Jay Subyakto mengatakan, pihaknya memasukkan unsur kekinian, modern dalam karya tari Matah Ati, agar pertunjukkan lebih menarik. Karya ini diolah kembali secara modern agar seni tradisional itu dapat tampil tetap menghibur. Harapannya, pementasan ini akan membangkitkan minat siapa saja untuk semakin mengenal dan melestarikan budaya tradisional bangsa Indonesia, katanya.   

Koreografer Daryono dan Eko Supendi mengatakan, gaya tarian dalam pertunjukan Matah Ati berakar pada seni tari tradisional Jawa Surakarta dengan maksud untuk mempertunjukkan teknik tari yang dimiliki Mangkunegaran. Seni tari dan gaya non-tradisional yang lebih kontemporer juga dijajaki untuk menunjukkan penggabungan nilai-nilai masa lalu dan masa kini.

Kekuatan dan kemantapan kualitas suara para pemain dalam menembangkan puisi-puisi Jawa adalah bagian yang tak terpisahkan dalam pertunjukkan ini. D alam sendratari Jawa, suara dan tubuh telah menjadi sebuah kesatuan untuk menggugah dan senantiasa membangkitkan gelora jiwa, kata Daryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

Edu
Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Edu
Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Edu
Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Edu
2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

Edu
Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Edu
SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

Edu
Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Edu
Kisah Ines, Tempuh Perjalanan dari Papua ke Surabaya agar Bisa Ikut UTBK 2025

Kisah Ines, Tempuh Perjalanan dari Papua ke Surabaya agar Bisa Ikut UTBK 2025

Edu
Banyak Siswa Di Sekolah Masih Suka Menyontek, Ini Kata Mendikdasmen

Banyak Siswa Di Sekolah Masih Suka Menyontek, Ini Kata Mendikdasmen

Edu
4 Tips Antar Anak Ikut UTBK SNBT 2025, Orangtua Segera Cek

4 Tips Antar Anak Ikut UTBK SNBT 2025, Orangtua Segera Cek

Edu
Beasiswa Kuliah: Solusi Nyata Kelas Menengah di Tengah Tekanan Ekonomi

Beasiswa Kuliah: Solusi Nyata Kelas Menengah di Tengah Tekanan Ekonomi

Edu
15 Jurusan Kedokteran dengan Uang Kuliah Termurah Jalur Mandiri 2025

15 Jurusan Kedokteran dengan Uang Kuliah Termurah Jalur Mandiri 2025

Edu
8 Kampus Muhammadiyah Kristen atau Krismuha, Ada di Mana Saja?

8 Kampus Muhammadiyah Kristen atau Krismuha, Ada di Mana Saja?

Edu
Cerita Penyandang Disabilitas Ikut UTBK SNBT 2025, Sempat Kesulitan Kerjakan Soal

Cerita Penyandang Disabilitas Ikut UTBK SNBT 2025, Sempat Kesulitan Kerjakan Soal

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau