JAKARTA, KOMPAS.com- Setelah menetapkan 15 finalis dari 190 mahasiswa peduli lingkungan dan meraih Anugerah Bayer Young Environmental Envoy (BYEE) 2010, empat mahasiswa terbaik terpilih untuk mengikuti kunjungan studi ke Jerman selama satu pekan.
Di Jerman, mereka akan melihat langsung teknologi, fasilitas, dan praktik-praktik yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan dan mempelajari upaya-upaya perlindungan iklim di Bayer Leverkusen.
Corporate Communications Manager PT Bayer Indonesia Asmara Pusparani mengatakan, para pemenang penerima anugerah BYEE ditetapkan dewan juri setelah mempresentasikan implementasi proyek lingkungan masing-masing. Tahun ini, 190 aplikasi diterima dari berbagai universitas di Indonesia.
Keempat pemenang dari 15 finalis, terpilih melalui tiga tahap penjurian. Para finalis diminta untuk mengimplementasikan usulan proyeknya dalam kurun waktu tiga bulan. "Mereka kemudian berpartisipasi dalam Eco-Camp selama 5 hari di the Spring, Bogor," katanya, Jumat (8/10) di Jakarta.
Empat mahasiswa pemenang BYEE 2010 yang terpilih mengikuti kunjungan studi ke Jerman adalah Dian Prayogi Susanto, mahasiswa jurusan Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung; Asmak Afriliyana, mahasiswi jurusan Teknologi Hasil Pertanian dari Universitas Jember; Annisa Hasanah, mahasiswi jurusan Arsitektur Lanskap dari Institut Pertanian Bogor; dan Adam Adiwinata, mahasiswa jurusan Teknik Mesin dari Universitas Indonesia.
Sedangkan 11 finalis yang mendapatkan gelar sebagai Bayer Young Environmental Envoy (Duta Muda Lingkungan Bayer) adalah Ainissya Fitri, Laita Nurjannah, dan Wawat Rodiahwati dari Institut Pertanian Bogor; Saudia Fitri Susanti dari Universitas Jember; Burhanudinsyah dan Siti Aisyah Alting dari Institut Teknologi Bandung; Lubena Hajar Velayati dan Nurhadini dari Universitas Tanjungpura Pontianak ; Luh Virsa Paradissa dari Universitas Udayana Denpasar; Novi Reandy Sasmita dari Universitas Syiah Kuala University Banda Aceh; serta Ubed Sonai Fahruddin Arrozi dari Universitas Negeri Malang.
Asmara Pusparani menjelaskan, program BYEE yang telah memasuki tahun ke-8 di Indonesia ini pertama diluncurkan di Asia pada tahun 1988 dan merupakan salah satu elemen utama dalam program-program edukasi lingkungan bagi kaum muda yang diselenggarakan oleh Bayer dan the United Nations Environment Programme.
Program ini terutama ditujukan bagi negara-negara ekonomi baru. Berawal dari Thailand, kemudian dikembangkan di Brazil, Chili, Cina, Colombia, Ekuador, India, Indonesia, Kenya, Malay sia, Peru, Filipina, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Venezuela, dan Vietnam. Argentina kemudian bergabung untuk pertama kalinya pada tahun 2010.
Presiden Direktur PT Bayer Indonesia Hans Josef Schill sangat terkesan dengan beragam gagasan inovatif mahasiswa tentang lingkungan. Saya sangat terkesan dengan komitmen yang ditunjukkan oleh para Bayer Young Environmental Envoy ini. Kualitas proyek lingkungan yang telah mereka jalankan merefleksikan semangat kaum muda dalam berinovasi dan menciptakan perbedaan bagi kelestarian lingkungan, tandasnya.
Menurut dia, melalui program ini, Bayer akan terus memberikan kesempatan bagi para pecinta lingkungan untuk mengambil peran aktif dalam menjawab berbagai tantangan permasalahan lingkungan.
Berbagai proyek inovatif yang mereka jalankan di an taranya adalah menciptakan lemari pendingin yang menggunakan termoelektrik sebagai pengganti teknologi konvensional, merancang prototipe kincir yang menjadi sumber alternatif energi untuk peneran gan saat nelayan melaut, pembuatan bioplastik berbahan baku singkong, hingga pembuatan blok kompos menggunakan ampas kopi untuk menggantikan fungsi polybag.
Hans menjelaskan, tahun ini, untuk pertama kalinya masing-masing negara peserta program BYEE juga menominasikan duta muda terbaiknya untuk mengikuti kompetisi proyek lingkungan terbaik di tingkat global. Bayer akan memberikan dukungan pendanaan untuk 3 proyek yang nantinya terpilih, sehingga para pemenang memiliki kesempatan untuk dapat melanjutkan dan mengembangkan aktivitas pelestarian lingkungan yang telah mereka jalankan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.