JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM akan melakukan uji ulang kualitas mi instan di pasaran terkait adanya penolakan terhadap mi instan produksi Indonesia di pasar Taiwan.
"Hari ini juga kami perintahkan Balai POM di seluruh Indonesia untuk melakukan pengambilan sampel ulang untuk semua merek mi instan," kata Kepala BPOM Kustantinah dalam jumpa pers di gedung BPOM, Senin (11/10/2010).
Pengambilan sampel ulang itu dilakukan di luar pengambilan sampel periodik yang dilakukan BPOM yang bertujuan untuk mengetahui kualitas mi instan.
"Akan kami lakukan pengujian sekaligus terhadap semua merek agar lebih efisien dan lebih murah daripada dilakukan pengujian satu per satu," ujar Kustantinah.
Selain itu, dalam pemeriksaan periodik yang dilakukan BPOM terhadap produk mi instan di pasaran, hasil pemeriksaan dalam lima tahun terakhir terhadap kecap yang ada dalam produk mi instan tidak ditemukan adanya kandungan nipagin melebihi batas maksimum yang diizinkan. "Dari dokumen pemeriksaan BPOM, kandungan nipagin di kecap mi instan ini sebesar 250 miligram per kilogram, sesuai dengan batas maksimal," ujar Kepala BPOM.
Sementara itu, BPOM mengaku tidak dapat mengecek masalah tersebut dengan pihak Taiwan karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik, hanya hubungan dagang dengan Taiwan.
"Tapi kami telah minta pihak Kadin untuk melakukan pengecekan di sana," kata Kustantinah.
BPOM juga mengaku tidak mengetahui aturan yang berlaku di Taiwan karena negara tersebut tidak terdaftar sebagai anggota Codex Alimentarius Commission (CAC).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan