KEDIRI, KOMPAS -
Meski demikian, belum dibarengi dengan penyediaan fasilitas. Jumlah SMKN di Kabupaten Kediri sangat minim, hanya dua sekolah. Satu sekolah justru baru dibuka tahun 2010.
Kepala Subbagian Pemberitaan Humas Pemerintah Kabupaten Kediri Edi Purwanto, Minggu (17/10), mengatakan, sekolah kejuruan negeri adalah SMKN 1 Ngasem dan SMKN 1 Plosoklaten
Kepala SMKN 1 Ngasem Yuli mengatakan, sekolahnya menawarkan tiga program studi, yakni Otomotif, Teknik Komputer Jaringan, dan Tata Boga. Tahun ajaran 2009 jumlah siswa yang diterima 203 orang.Adapun pada tahun 2010 yang diterima 252 siswa karena permintaan tinggi.
Sementara itu, SMKN 1 Plosoklaten hanya menyediakan satu program studi, yakni Pertanian. Sekolah ini sebelumnya merupakan sekolah pertanian menengah atas (SPMA) yang dikelola yayasan milik pemerintah daerah.
Edi menambahkan, pemerintah daerah berencana menambah jumlah SMK untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja. Selain itu, juga untuk mengurangi pengangguran di Kabupaten Kediri.
Dalam lima tahun ke depan, sedikitnya ada tiga SMK baru yang dibuka. Ketiga SMK direncanakan ditempatkan di tiga wilayah, yakni di Kecamatan Papar, Kecamatan Banyakan, dan Kecamatan Kunjang.
Pendirian SMK tidak bisa serentak, tetapi, bertahap. Alasannya, biaya yang diperlukan sangat tinggi, terutama untuk memenuhi kebutuhan praktikum siswa. Selain itu, pemerintah juga harus menyiapkan tenaga pengajar yang andal agar lulusan SMK berkualitas dan sesuai pasar kerja.