Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kearifan Lokal Bisa Diilmiahkan

Kompas.com - 18/10/2010, 19:36 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com- Indonesia memiliki banyak kearifan lokal dan hal itu bisa diilmiahkan. Beberapa sudah disintesakan, sehingga dapat dipelajari orang lebih luas. Kearifan lokal di Indonesia diharapkan bisa menginspirasi dunia untuk penyelesaian masalah-masalah global.

Demikian diungkapkan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Sudjarwadi dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, sekaitan dengan perhelatan akbar World Conference on Culture, Education and Science (Wisdom) 2010, Senin (18/10) di Jakarta. "Indonesia salah satu gudang kearifan lokal, yang bisa menginspirasi dunia untuk penyelesaian masalah-masalah global," kata Jero Wacik.

Walaupun sebagian kearifan lokal itu sepertinya sulit diterima nalar, Rektor UGM menegaskan bisa diilmiahkan. Bahkan beberapa kearifan lokal Indonesia sudah disintesakan, sehingga dunia bisa mempelajarinya. "Sejumlah pakar dari Indonesia akan memaparkan kearifan-kearifan lokal pada Wisdom 2010, yang mengangkat tema Local Wisdom Inspiring Global Solutions," katanya.

Digelar di beberapa tempat di Yogyakarta, Wisdom 2010, yang berlangsung 8-11 November 2010, diperkirakan akan diikuti 750 ahli dari manca negara, dan 430 ahli dari luar negeri sudah menyatakan ikut.

Tokoh-tokoh dari Indonesia yang akan tampil sebagai pembicara antara lain Azyumardi Azra, Ninok Laksono, Charles Saerang, Garin Nugroho, Sri Edi Swasono. Frans Magnis Suseno dan Dwiki Dharmawan. Sedangkan pakar dan guru besar dari luar negeri antara lain Michael Hitchcock (Inggris), datuk Mohd Noh Dalimin (Malaysia), Duujian Tsai (Taiwan), Kwok Kian Woo (Singapura), Kaoru Takara (Jepang), Bruce Mitchell dan Uichol Kim (Korea Selatan), Alice Dewey (Amerika Serikat), Judith Schlehe (Jerman), dan Sandra Niessen (Kanada).

Sudjarwadi menjelaskan, Wisdom 2010 bertujuan menggali kearifan lokal di dunia yang penuh dengan nilai-nilai kehidupan manusia, untuk dikaitkan dengan perannya menjadi inspirasi penyelesaian masalah-masalah dunia yang muncul saat ini.

"Saya yakin, kearifan lokal memiliki potensi dan kekuatan sangat besar untuk menginspirasi sintesis keragaman karakter solusi masalah dunia, yang pada gilirannya memberi manfaat dalam meningkatkan mutu tatatan hidup masyarakat dunia," ungkapnya.

Di samping pakar di atas, dalam konferensi internasional ini juga ditampilkan tokoh peraih Nobel Perdamaian 2006 serta pendiri Grameen Bank dan anggota Dewan Direksi Persatuan Bangsa-Bangsa, Muhammad Yunus dari Bangladesh.

Wisdom 2010 juga mempunyai agenda utama colloquium in Honor of Dr Ann Dunham Soetoro (mendiang Ibunda Barack Obama, Presiden Amerika Serikat) dan Prof Dr Mubyarto (pejuang ekonomi berbasis kerakyatan), yang meru pakan ajang diskusi dalam rangka menghormati hasil-hasil karya kedua tokoh tersebut di bidang pengembangan ekonomi kerakyatan.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com