Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akreditasi Lamban, Mahasiwa Kena Imbas

Kompas.com - 26/10/2010, 07:59 WIB
EditorLatief

JAKARTA, KOMPAS.com — Kinerja Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mulai tidak memuaskan perguruan tinggi dan masyarakat. BAN-PT sebagai satu-satunya institusi akreditasi perguruan tinggi yang diakui pemerintah dinilai lamban menuntaskan akreditasi semua program studi di perguruan tinggi negeri dan swasta.

Dampaknya bukan hanya dirasakan institusi pendidikan tinggi yang teancam tidak bisa mengeluarkan ijazah buat mahasiswa. Para mahasiswa pun terganjal saat melamar pekerjaan, terutama dalam proses perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) karena program studi tidak terakreditasi.

Hanung Kumala Dewi, alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Senin (25/10/2010), mengatakan, kinerja BAN-PT yang lamban merugikan dirinya. Ketika hendak mengikuti tes CPNS di Kementerian Luar Negeri pada Agustus lalu, lulusan program studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini terjegal di proses pendaftaran awal. Pasalnya, saat hendak registrasi online, program studi administrasi negara Fisip UGM tidak ada.

"Ketika saya tanya ke panitia karena masalah akreditasi. Intinya, program studi administrasi negara UGM tidak ada akreditasinya dari BAN-PT. Saya merasa heran kenapa itu bisa terjadi. Wong ketika wisuda Februari lalu saya sudah dapat akreditasinya dari kampus. Akreditasi program studi saya A," ujar Hanung.

Demikian juga ketika mau daftar ke instansi pemerintah lainnya. Ada yang mewajibkan untuk melampirkan fotokopi dari laman di BAN-PT sebagai bukti program studi pelamar terakrediatasi. Ternyata, di laman BAN-PT yang jadi rujukan instansi pemerintah lainnya terlambat memasukkan data terbaru.

"Program studi saya terkareditasi dengan status kadaluarsa. Itu kan karena keterlambatan memperbarui data. Hal itu sangat merugikan mahasiwa yang mau melamar pekerjaan," ujar Hanung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com