Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Beri Susu Formula ke Pengungsi!

Kompas.com - 29/10/2010, 15:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih meminta berbagai pihak untuk tidak memberikan susu formula kepada anak-anak yang ikut mengungsi akibat bencana letusan Gunung Merapi dan tsunami Mentawai.

"Jangan berikan susu formula kepada bayi dalam keadaan darurat di pengungsian akibat letusan Gunung Merapi dan tsunami Mentawai karena dapat membahayakan kesehatan mereka," ungkap Menteri Kesehatan (Menkes) dalam siaran pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat (29/19/2010).

Pemerintah melalui Menkes juga menyampaikan terima kasih kepada para dermawan yang telah membantu para korban. Namun, ia juga akan memperketat pengawasan terhadap sumbangan dan distribusi susu formula kepada keluarga yang terkena dampak bencana alam di dua tempat tersebut.

Menkes juga mengimbau kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi untuk memberikan air susu ibu (ASI) saja sampai bayi berusia enam bulan. "Pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai anak berusia dua tahun dan sejak usia tujuh bulan dapat diberikan makanan tambahan berupa makanan pendamping ASI yang telah disediakan pemerintah," kata Endang.

Untuk korban letusan Gunung Merapi, Kementerian Kesehatan telah menyalurkan berbagai bantuan, antara lain makanan pendamping ASI sebanyak enam ton, masing-masing untuk Kabupaten Magelang dua ton, Provinsi DI Yogyakarta dua ton, Kabupaten Boyolali satu ton, dan Kabupaten Klaten satu ton.

Untuk korban tsunami Mentawai, bantuan diberikan sebanyak 10 ton, masing-masing lima ton untuk Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dan lima ton untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Mentawai.

Menurut Menkes, ASI dapat memenuhi seluruh kebutuhan bayi dan keunggulannya tidak bisa digantikan dengan susu lain. "ASI aman, bersih, dan mengandung zat-zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit," katanya.

Hasil survei yang dilakukan UNICEF satu bulan setelah gempa Yogyakarta tahun 2006 menunjukkan, tiga dari empat keluarga dengan anak-anak di bawah usia enam bulan menerima bantuan susu formula. Survei itu juga menunjukkan peningkatan pemberian susu formula dari 32 persen pada saat sebelum bencana menjadi 43 persen setelah bencana.

Akibatnya, kasus diare di kalangan bayi di bawah usia enam bulan yang mendapatkan susu formula menjadi dua kali lipat (25,4 persen) dibandingkan dengan bayi-bayi yang tidak mendapat susu formula (11,5 persen).

Kasus diare di kalangan anak usia antara enam bulan dan 23 bulan juga meningkat sebanyak lima kali lipat dibandingkan sebelum bencana. Dalam keadaaan bencana, kondisi lingkungan biasanya memburuk dan persediaan air terbatas sehingga sangat penting bagi para ibu untuk tetap memberikan ASI kepada anak mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com