Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akrab dengan Sahabat Suami

Kompas.com - 30/10/2010, 17:43 WIB

KOMPAS.com "Komitmen untuk saling berbagi antara suami dan istri bisa diwujudkan lewat keterbukaan soal sahabat masing-masing," ucap Erna Marina Kusuma, M Psi, psikolog Klinik Gading Utama. Biasanya kita tidak terlalu bermasalah dengan sahabat pria suami. Namun, bagaimana dengan sahabat wanitanya? Ini yang sering menimbulkan persoalan atau kecemburuan.

Soal persahabatan ini, Anda dan suami juga mesti mempertimbangkan budaya timur masyarakat Indonesia. Di sini, sopan santun masih sangat dijunjung tinggi. Berikut beberapa tips dari Erna agar pertemanan Anda dengan sahabat suami bisa berjalan harmonis.

* Keterbukaan
Sejak awal pacaran, Anda dan pasangan harus saling terbuka, termasuk soal siapa sahabat Anda berdua, di mana tempat tinggal dan asal-usulnya, apa pekerjaannya, dan sejauh apa kedekatan persahabatan itu. Bahkan juga soal ritual-ritual yang dilakukan dengan sahabat masing-masing. Dengan begitu, Anda dan suami tidak kaget melihat kedekatan dengan sahabatnya. Tidak akan ada pikiran yang macam-macam juga.

* Pahami kedekatan pertemanan suami

Pahamilah bahwa sangat wajar jika orang memiliki kedekatan dengan sahabat. Bahkan kadang ada hal-hal yang lebih nyaman diceritakan kepada sahabat dibandingkan dengan pasangan. Agar tidak menimbulkan masalah, ketahuilah sejarah persahabatan masing-masing serta sejak kapan Anda berkenalan dan menjalin persahabatan.

* Kencan bersama
Bila hubungan suami dan sahabat wanitanya sudah sangat dekat, sekali-kali ajak dia bepergian bersama. Lebih baik lagi bila ternyata sahabat wanita suami juga sudah memiliki pasangan. Anda bisa mengajak serta pasangan sahabat wanita suami Anda itu. Hal ini akan mengurangi kemungkinan salah paham di antara kedua pasangan. Lewat pertemuan itu, Anda mengetahui seberapa dekat interaksi suami dengan sahabat wanitanya.

* Beri tahu dia dengan cara tepat

Bila setelah mengetahui dan melihat interaksi pertemanan suami dengan sahabatnya (terutama sahabat wanita) Anda merasa kurang sreg, maka ungkapkan perasaan itu baik-baik. Katakan perilaku pasangan yang tidak Anda sukai dan utarakan alasan keberatan Anda itu. Anda tak perlu berulang-ulang memberitahunya. Lagi pula, seharusnya suami mengerti jika melihat bahasa tubuh Anda yang tidak nyaman. Misalnya, mimik Anda berubah saat melihat suami mencium pipi sahabat wanitanya.

* Pendekatan wajar
Anda tidak perlu melakukan pendekatan habis-habisan dan terkesan sok akrab pada sahabat suami. Persahabatan suami yang sudah berlangsung bertahun-tahun tidak mungkin Anda "kalahkan" dalam waktu singkat. Dekatlah secara wajar seperti berkenalan dengan orang baru. Cobalah mengenal sahabat suami, termasuk apa hobi dan kesenangannya. Syukur-syukur kegemaran Anda berdua sama dan bisa melakukan kegiatan bersama. Bila tidak, tak perlu paksakan diri menyukai hobi yang tidak Anda sukai demi bisa berdekatan dengan sahabat suami.

* Jangan mengorek privasi mereka
Meski sudah berkomitmen untuk saling terbuka, bukan berarti Anda dapat mengetahui privasi atau rahasia persahabatan mereka, apalagi hal-hal yang berkaitan dengan masalah pribadi sahabat suami. Belum tentu sahabat wanitanya itu merasa nyaman menceritakan rahasianya kepada Anda.

* Jangan cemburu
Bila terjadi salah paham soal kedekatan suami dengan sang sahabat (terutama sahabat wanita), segera lakukan konfirmasi dan selesaikan salah paham itu. Anda tidak perlu "balas dendam" kepada suami dengan memperlihatkan kedekatan Anda dengan sahabat pria Anda atau bahkan dengan sahabat pria suami.

* Batasi pergaulan
Anda dan pasangan harus mulai membatasi diri dengan pergaulan Anda sebelum menikah, termasuk soal persahabatan. Bukan berarti setelah menikah lantas Anda atau pasangan tidak boleh berteman lagi. Namun, baik suami maupun istri harus memikirkan perasaan pasangannya. (Baca: Batasan Pertemanan Beda Jenis Kelamin)

* Pahami perasaan pasangan sahabat
Selain itu, yang tak kalah penting, bila sahabat suami berjenis kelamin pria, Anda juga harus memikirkan perasaan pasangan sahabat suami Anda itu. Usaha Anda untuk ikut akrab dengannya bisa menjadi ancaman bagi istrinya.

* Pertimbangkan persepsi anak
Bila pasangan sudah memiliki anak, jangan sampai si anak bingung melihat perilaku ayah atau ibunya yang justru lebih dekat dengan sahabatnya ketimbang dengan pasangannya. Ingatlah perkembangan psikologis anak Anda.

Selain tips di atas, Erna juga mengingatkan bahwa kejujuran, keterbukaan, keberanian mengakui kesalahan, dan kepercayaan adalah hal-hal yang harus dipertahankan dalam rumah tangga. Merosotnya kepercayaan di antara pasanganlah yang akhir-akhir ini sering menyebabkan runtuhnya bangunan rumah tangga. Oleh karena itu, teruslah menjaga kejujuran dan keterbukaan dalam hubungan suami istri, termasuk soal persahabatan.

(Emy Agustia/Majalah Sekar)

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com