”Karena jaringan sudah ada, kami lebih mengupayakan peningkatan jenis-jenis kerja sama, misalnya joint research atau penelitian bersama untuk menghasilkan karya inovatif maupun transfer kredit perkuliahan,” kata Ketua Panitia International University Presidential Forum 2010 (IUPF) Prof Jauhar Manfaat kepada wartawan di Surabaya, Kamis (4/11).
Pertemuan para pemimpin perguruan tinggi dari berbagai negara (IUPF) yang berlangsung 8-10 November di kampus ITS Surabaya itu akan diikuti presiden dan rektor dari 21 perguruan tinggi di Australia, Taiwan, Jepang, Jerman, Malaysia, Nepal, Thailand, Amerika Serikat, dan Srilanka.
Saat ini, menurut Kepala Bagian Kerja Sama ITS Endah, sudah terdapat sekitar 150 nota kesepahaman kerja sama ITS dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Namun, hanya sekitar 70 kerja sama yang berlangsung aktif.
Kerja sama yang sudah disiapkan untuk disepakati pada IUPF 2010 antara lain pendirian Taiwan Education Center di ITS dan Wismar University of Technology Liaison Office di ITS.
Semua kerja sama ini, kata Jauhar, tidak akan lepas dari empat bidang, yakni teknologi komunikasi dan informasi (ICT), energi, kelautan, serta permukiman dan lingkungan.
Selain menjadi wahana pertemuan para rektor dari berbagai negara, kata Pembantu Rektor IV ITS Eko Budi Jatmiko, kegiatan ini sekaligus memfasilitasi perguruan-perguruan tinggi nasional untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri.
Perguruan tinggi nasional yang tergabung dalam koordinasi ITS dengan fokus di empat bidang, Find-11, juga akan menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi asing itu
Perguruan tinggi lain yang juga diundang dalam IUPF 2010 juga bisa bergabung dan menjalin kerja sama dengan berbagai universitas yang ada.
Selain ITS, anggota Find-11 yang berada di Indonesia adalah Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Mulawarman.
Perguruan tinggi negeri lain adalah Universitas Tanjungpura, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Trunojoyo, Universitas Udayana, Universitas Mataram, Universitas Nusa Cendana, Universitas Pattimura, dan Universitas Cendrawasih.
Find-11 mulai berlangsung sejak tahun 2009. Oleh karena itu, kata Jauhar, manfaat secara langsung belum terasa.
Setidaknya, kepercayaan dunia internasional kepada perguruan tinggi negeri di Indonesia terus meningkat dengan adanya kerja sama. Hal itu tercermin dari kepercayaan universitas asing yang siap menjalin kerja sama secar berkesinambungan.
Dosen di perguruan itu juga bisa melakukan penelitian secara berkesinambungan dengan menggunakan fasilitas laboratorium yang sudah ada di kampus ITS Surabaya.