Babel Gelar Seminar Tradisi Lisan VII

PANGKALPINANG, KOMPAS.com--Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bangka Belitung (Babel), menggelar seminar internasional tradisi lisan VII pada 19 hingga 24 November 2010, dalam rangka memperingati hari jadi provinsi itu yang ke-10.

"Tujuan seminar ini untuk memberikan perhatian pada tradisi lisan beserta komunitasnya yang biasanya masuk kelompok minoritas yang termarginalkan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Babel, Yan Megawandi di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan, seminar ini untuk mendeskripsikan berbagai tradisi lisan sebagai salah satu sumber pembentukan identitas dan karakter bangsa.

Selain itu, katanya, juga untuk memperhatikan berbagai potensi lisan sebagai salah satu sumber utama penciptaan karya kreatif, seperti tenun ikat, film, sastra dan karya seni lainnya.

"Seminar ini untuk memperkenalkan berbagai kesenian tradisi di luar komunitasnya, agar terjalin saling menghargai dan memahami diantara komunitas seni dengan komunitas penontonnya," kata Yan.

Ia menambahkan, seminar ini juga memperkenalkan kekayaan tradisi maritim nusantara yang begitu luar biasa, yang justru jarang diketengahkan sebagai salah satu kekuatan kultural.

"Seminar internasional tradisi lisan VII ini bertema ’Potensi Keragaman Tradisi Lisan Dalam Menciptakan Kehidupan yang Harmonis’," ujarnya.

Yan menjelaskan, salah satu kekayaan kultural masyarakat Indonesia sebagaimana sering diungkapkan orang, adalah apa yang biasa disebut warisan budaya nonragawi atau "intangible cultural heritage (ICH).

Sebagai produk kultural, tradisi lisan mengandung berbagai hal yang menyangkut hidup dan kehidupan komunitas pemiliknya, yang disampaikan melalui tuturan dan sebagian lainnya ada yang kemudian diabadikan dalam naskah dan dalam berbagai media lainnya.

"Sebagai produk kultural, tradisi bukanlah sesuatu yang statis tanpa perubahan dan perkembangan, tradisi selalu mengalami transformasi seiring dengan dinamika sosial masyarakat itu sendiri," tuturnya.

Seminar internasional tradisi lisan VII ini kerja sama antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisat Babel, Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI.