Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Bebas Pilih Sekolah

Kompas.com - 10/11/2010, 06:00 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Semua sekolah di DI Yogyakarta diimbau tidak menolak permintaan menumpang para pelajar yang mengungsi. Mulai pekan ini, anak-anak di pengungsian dapat menumpang di sekolah sesuai pilihannya.

Kepala Bidang Perencanaan dan Standardisasi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DI Yogyakarta Baskara Aji mengatakan, pelajar yang mengungsi karena erupsi Merapi dapat menumpang di sekolah pilihannya sampai pemerintah dapat menyediakan tempat belajar bagi mereka.

”Hal ini merupakan kesepakatan dengan pemerintah kabupaten dan kota, semua sekolah diharap dapat mengikutinya,” kata Baskara di Yogyakarta, Selasa (9/11).

Kebijakan ini diambil untuk mempermudah akses pelajar yang mengungsi untuk melanjutkan pendidikan formalnya. Hal ini karena banyak pelajar pengungsi yang tersebar di berbagai wilayah di DI Yogyakarta. Diharapkan, ribuan pelajar yang sempat terhenti sekolahnya dapat secepatnya melanjutkan pendidikan.

Sejak kawasan rawan bencana ditambah menjadi 20 kilometer pada Jumat pekan lalu, jumlah sekolah yang tak bisa ditempati meningkat menjadi 217 sekolah dari 22 sekolah pada erupsi pertama 26 Oktober. Jumlah siswa terhenti proses belajarnya pun bertambah dari 2.400 siswa menjadi 31.734 siswa.

Kegiatan belajar mengajar, Selasa, juga mulai digelar di empat tempat pengungsian, yakni di Stadion Maguwoharjo, Youth Center Sleman, Gelanggang Olahraga Pangukan, dan Seminari Tinggi Santo Paulus, Sleman. Kegiatan diikuti 808 pelajar sekolah dasar dan taman kanak-kanak.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Sleman Sungkana mengatakan, jumlah siswa yang terjaring dalam kegiatan belajar itu memang baru sebagian kecil. Hal tersebut terjadi karena di ketiga tempat pengungsian tersebut seluruhnya menampung 24.000 pengungsi.

”Hari pertama belajar mengajar ini memang baru sebagai pancingan supaya anak-anak pengungsi yang lain bersedia untuk ikut belajar,” katanya.

Kegiatan belajar itu, menurut Sungkana, diikuti 240 siswa SD dan 38 siswa TK di Stadion Maguwoharjo, 150 siswa SD di Youth Center Sleman, 170 siswa SD dan 90 siswa TK di GOR Pangukan, dan 100 siswa SD, serta 20 siswa TK di Seminari Tinggi Santo Paulus. (IRE/MDN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com