Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tampung Siswa Pengungsi

Kompas.com - 12/11/2010, 04:49 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta membuka lebar-lebar sekolah di wilayahnya untuk menerima siswa pengungsi bencana Gunung Merapi. Bahkan, sekolah-sekolah yang menampung juga akan membantu kebutuhan sekolah para siswa, seperti buku dan alat tulis.

”Kami sudah instruksikan kepada seluruh sekolah dari semua tingkatan di Kota Yogyakarta untuk sementara waktu menampung siswa yang mengungsi. Siswa cukup datang ke sekolah yang diinginkan dan akan langsung diterima untuk diikutkan dalam kegiatan belajar mengajar,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Asrori di Yogyakarta, Kamis (11/11).

Hal itu dilakukan untuk membantu para siswa daerah bencana Merapi, khususnya di wilayah Kabupaten Sleman, yang merupakan tetangga langsung Kota Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta juga telah berkoordinasi dengan Pemkab Sleman untuk mengarahkan para siswa di pengungsian agar bisa bersekolah sementara di Kota Yogyakarta.

Ratusan sekolah di Sleman tak bisa digunakan karena rusak akibat erupsi maupun harus dikosongkan karena berada pada radius bahaya 20 kilometer dari Merapi. Dari data terakhir Dinas Pendidikan DIY per 10 November, akibat kondisi itu, terdapat setidaknya 33.217 murid yang tidak bisa bersekolah dari 224 sekolah.

Sebelum kebijakan ini keluar, Budi mengatakan, beberapa sekolah sudah menerapkan sendiri kebijakan untuk menampung para siswa seperti SMP 4, SMA 1, dan SMA 3. ”Mudah-mudahan kebijakan ini bisa membantu para siswa agar tidak terganggu pendidikannya,” katanya.

Koordinasi

Terkait antisipasi akan banyaknya murid yang ingin menumpang sekolah di Kota Yogyakarta, mengingat kedekatan geografis dengan Sleman, Budi mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DIY.

Hal yang harus diantisipasi adalah kesiapan daya tampung kelas di setiap sekolah yang menerima siswa pengungsi serta kebutuhan guru.

”Guru bisa diambilkan dari para guru yang juga mengungsi. Untuk ruangan, jika memang kurang bisa dibuatkan kelas darurat di barak-barak pengungsian,” ujar Budi.

Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto mengatakan, kebijakan pembukaan sekolah untuk menampung pengungsi dilakukan mengingat tidak ada yang bisa memastikan kapan bencana Merapi berakhir. Padahal, pendidikan merupakan hal penting, apalagi dalam waktu tidak lama lagi para siswa akan mengikuti ujian.

”Mungkin saat awal-awal bencana, hal ini belum terpikirkan para orangtua karena masih disibukkan dengan keamanan diri menghindari bencana. Namun, sekarang pasti sudah banyak yang kesulitan memikirkan kelanjutan sekolah. Karena itu, kami coba membantu,” ujarnya.

(ENG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com