Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korelasi UN-Tes PTN Rendah

Kompas.com - 18/11/2010, 03:07 WIB

Jakarta, Kompas - Hasil ujian nasional calon mahasiswa belum tentu menggambarkan kemampuan untuk masuk ke perguruan tinggi. Rata-rata secara nasional korelasi antarkeduanya hanya 0,2 dari skala 0-1.

Demikian hasil analisis korelasi nilai ujian nasional (UN) dengan nilai seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang dilakukan Tim Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) SNMPTN 2010.

Korelasi untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkisar 0,2 dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bahkan hanya 0,18.

Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Priyo Suprobo, sekaligus Koordinator TIK SNMPTN 2010, yang dihubungi dari Jakarta, Rabu (17/11), menjelaskan, kajian ini untuk melihat apakah hasil UN bisa langsung dipakai untuk masuk ke perguruan tinggi karena hal itu dikehendaki Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan pemerintah. ”Soal SNMPTN memang dibuat lain dengan soal UN yang dihadapi lulusan SMA sederajat. Lalu, kami cari korelasinya. Ternyata hasilnya sangat rendah. Dengan hasil ini, rasanya sulit untuk memakai hasil UN sebagai alat seleksi masuk perguruan tinggi. Kalaupun diberi pembobotan, ya masih rendah. Setiap provinsi berbeda-beda,” ujarnya.

Menurut Priyo, tipe soal UN adalah untuk mengukur kemampuan penguasaan materi dari siswa. Adapun tipe soal di SNMPTN bersifat prediktif untuk mengetahui bagaimana tingkat keberhasilan calon mahasiswa itu di bangku kuliah. ”Karena korelasinya masih sangat rendah, ITS merekomendasikan hasil UN belum bisa dipakai sebagai bagian dari nilai masuk PTN. Jika korelasi rata-rata nasional sudah lebih dari 0,5 mungkin bisa dipertimbangkan,” ujar Priyo.

Peringkat kelulusan UN tahun 2010 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kata Priyo, rendah. Namun, SNMPTN justru peringkat satu dan korelasinya mencapai 0,4. ”Sebaliknya, Provinsi Bali yang hasil UN tinggi, untuk SNMPTN di peringkat antara 10 atau 11,” ujarnya. ”Sebaliknya, justru hasil nilai sekolah mencerminkan kemampuan siswa sebenarnya,” katanya.

Herry Suhardiyanto, Wakil Ketua Majelis Rektor PTN Bidang Penerimaan Mahasiswa Baru, mengatakan, PTN bukan menolak UN karena saat ini masih menjadi syarat calon mahasiswa.

Menurut Herry, rencananya, dalam seleksi masuk PTN secara nasional mulai tahun depan, calon mahasiswa yang berprestasi akan diundang untuk seleksi masuk tanpa tes. Prestasi siswa dari kelas I hingga kelas III yang tecermin dari nilai rapor akan jadi pertimbangan memasukkan siswa tersebut ke dalam daftar calon mahasiswa yang diundang masuk ke PTN tanpa tes.

”PTN menunggu peraturan mendiknas soal penerimaan mahasiswa baru,” katanya.

”Siswa yang berprestasi harus dihargai. Calon mahasiswa yang konsisten berprestasi baik selama di sekolah punya kecenderungan untuk berhasil di kampus. Nilai IPK mereka juga baik,” kata Rektor Institut Pertanian Bogor ini. Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, mengatakan, pemerintah bisa memahami sikap PTN. (ELN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com