Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China "Obral" 17 Kampus Terbaiknya

Kompas.com - 23/11/2010, 15:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Biaya belajar ke perguruan tinggi di luar negeri terkesan mahal. Namun, tidak demikian jika berkuliah ke China karena dari segi kualitas, pendidikan di China tidak kalah dengan Negara-maju lainnya.

Demikian diungkapkan Ketua Pertukaran Mahasiswa dan Pengajar Asing Beijing Language & Culture Institute (BLCI), Samuel Wiyono, di Jakarta, Selasa (23/11/2010), menyambut digelarnya 11th China Education Fair 2010. Pameran pendidikan tersebut akan diselenggarakan pada 27 dan 28 November mendatang di Hall B Mangga Dua Square, Jakarta, dan pada 4 dan 5 Desember di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.

"Pesatnya perkembangan dan kualitas dunia pendidikan di China kini mampu bersaing dengan negara maju lainnya. Terbukti, dengan pesatnya kemajuan perekonomian, perdagangan dan bisnis, keberhasilan menciptakan komputer tercepat di dunia, Supercomputer Tianhe A1, serta keberhasilan menjelajahi ruang angakasa dan tentunya mustahil dicapai tanpa pendidikan berkualitas," kata Samuel.

Adapun “11th China Education Fair 2010” akan dihadiri 17 perguruan tinggi terbaik di China, termasuk univeritas-universitas terkenal dari mancanegara yang telah membuka kampusnya di negara tersebut. Samuel mengatakan, perguruan-perguruan tinggi tersebut akan menawarkan para pelajar Indonesia berbagai bidang studi, mulai teknologi angkasa luar (antariksa) dan kedirgantaraan, maritim, bisnis, perdagangan, teknologi informasi, teknik, kedokteran barat, serta bahasa Mandarin.

“Tujuan diadakan dua kali dalam setahun ini untuk memberikan kesempatan pelajar Indonesia memilih perguruan tinggi terbaik sesuai bidangnya dan biaya yang terjangkau oleh mereka secara langsung,” tambahnya.

Di pameran tersebut, kata Samuel, para pelajar dan orang tua murid juga dapat bertemu langsung sekaligus memilih universitas yang sesuai. “Untuk itu, kami menyediakan tenaga penerjemah yang kebanyakan pada siswa Indonesia yang sedang belajar bahasa Mandarin di tempat kami," kata Samuel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com