Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Pemenang LKIR Ke-42 LIPI

Kompas.com - 24/11/2010, 03:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengumuman pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke 42 hasil kerja sama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan AJB Bumiputera 1912 dilakukan pada hari Selasa (23/11/2010) malam di Widya Graha LIPI, Jakarta. 

Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Dr Adi Susanto dari LIPI, juri karya tulis ilmiah di bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Masing-masing peserta mengusung tema yang berbeda. Pemenang pertama kategori IPA, misalnya, mengusung tema tentang "Analisis terhadap Pembelokan Aliran Sungai Opak Saat Bermuara di Samudera Hindia (Studi Terhadap Faktor-faktor dan Proses Pembelokan Aliran Sungai".

Pengusung tema tersebut adalah Yan Restu Freski dan Darmadi, mahasiswa Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung yang menjadi anggota Taman Pintar Science Club, Yogyakarta.

Sementara itu, pemenang pertama untuk kategori Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) adalah tim dari Banten yang beranggotakan Pebrian, Alanikika Pratyaksa, dan Vina Nurlita.

Ketiganya mengusung tema "30 Hari Menjadi Anak Nelayan: Kajian Sosial tentang Kehidupan di Desa Muara-Binnuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak-Banten". Mereka berasal dari SMA Negeri 1 Malingping, Lebak-Banten.

Untuk kategori Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPT), pemenenang pertamanya adalah tim yang beranggotakan Muh Imam Mukhtar Shidiq dan Agustina Slamet dari SMK N 2 Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mereka meneliti tentang "The Box Cleaner Emssion (Meminimalisir Polusi Gas Buang Kendaraan Bermotor pada Proses Penservisan". Adi Susanto berkomentar, "Seluruh penelitian ini sangat baik."

Walaupun ada yang tidak menang, mereka seharusnya bangga karena sudah menyisihkan 622 orang yang sebelumnya mengirimkan proposal. Secara khusus, ia memberikan apreasiasi kepada peserta dari Taman Pintar Science Club.

"Mereka itu meneliti tentang Kali Opak. Jadi tentang pembelokan aliran sungai yang terjadi di muara sungainya. Saya tahu pasti itu karena saya sangat terkesima saat mereka presentasi. Bagus sekali. Di usianya, mereka bisa menerangkan dengan sebegitu detail," ungkapnya.

Selain para pemenang pertama tersebut, salah satu penelitian menarik yang diusung peserta LKIR adalah pembuatan alat peredam suara dari jerami.

Penelitian itu dilakukan oleh siswa-siswi dari SMK Boedi Oetomo 2 Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, yang beranggotakan Budi Santoso, Elis Kartika, dan Novita Sari.

Mereka meraih juara 2 untuk kategori IPT. Dari kategori IPSK, salah satu penelitian menarik yang juga menjadi juara 3 dalam kategori tersebut adalah tentang "Tinjauan terhadap Nilai Kearifan Arsitektur Rumah Tradisional Bugis di Kabupaten Pinrang".

Tema tersebut dibawakan oleh siswa SMAN 1 Pinrang, Sulawesi Selatan, yaitu Hardiana Arsyad. Beberapa siswa telah memiliki rencana penelitian selanjutnya. Yan dan Darmadi, misalnya, masih akan terus meneliti Sungai Opak.

"Sekarang yang kami lakukan, kan hanya menganalisa faktor-faktor dan proses terjadinya perubahan. Ke depan, kami ingin membuat pemodelan sehingga bisa memprediksi apakah di tahun mendatang akan terjadi perubahan atau tidak," jelas Yan yang mulai mengikuti proses seleksi lomba ini masih duduk di bangku SMA.

Seluruh pemenang mendapatkan piala dan piagam penghargaan dari LIPI. Mereka juga berhak atas uang tunai persembahan dari AJB Bumiputera 1912 sebesar 12 juta rupiah bagi juara 1, 10 juta rupiah bagi juara 2, dan 8 juta rupiah bagi juara 3. Selamat!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com