Busyro: Tak Perlu Benci Koruptor

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon pimpinan KPK Busyro Muqoddas mengatakan, masyarakat tak perlu membenci koruptor. Dikatakannya, yang perlu dibenci adalah tindak pidana korupsinya.

"Pelaku korupsi, ketika melakukan korupsi, sedang melakukan dehumanisasi. Pelaku telah tercerabut dari otentisitasnya sebagai manusia. Saya mempunyai perspektif, koruptor tak perlu dibenci. Yang perlu dibenci adalah kelakuannya," kata Busyro pada uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (24/11/2010).

Busyro mengatakan, dalam upaya pemberantasan korupsi, tak hanya diperlukan upaya preemptif, tetapi juga preventif atau pencegahan. "Konsep pencegahan dapat dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan dapat diawali melalui survei yang dilakukan, misalnya, oleh kampus atu LP3S. Survei yang dapat dilakukan, misalnya, mengapa masyarakat cenderung pragmatis dan hedonis. Korupsi berkaitan dengan pemberhalaan materi. Pendidikan menjadi strategi dan kata kunci," kata Busyro.

Uji kepatutan dan kelayakan terhadap Busyro dimulai pada pukul 14.30. Setelah memaparkan pokok-pokok pikiran selama 10 menit, tiap-tiap fraksi di Komisi III memiliki waktu 15 menit untuk mengajukan pertanyaan. Uji kepatutan dan kelayakan dipimpin oleh Ketua Komisi III Benny K Harman.