JAKARTA, KOMPAS.com — Calon pengganti pimpinan KPK, Busyro Muqoddas, mengaku tak khawatir menghadapi risiko pembunuhan karakter ataupun kriminalisasi seperti yang dialami dua pimpinan KPK saat ini, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. Busyro mengatakan, ketika niat awal seorang pemimpin lembaga publik dalam memimpin adalah ibadah dalam arti komprehensif, tak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Dan, semangat ibadah ini diaktualisasikan secara terbuka dan publik bisa menilai secara jelas. Proses ibadah ini dilakukan dengan mengedepankan kejujuran. Jika demikian, maka siapa pun juga tak perlu khawatir ada upaya pihak lain untuk melakukan pembunuhan karakter dan kriminalisasi. Insya Allah saya tidak memiliki kekhawatiran. Ini adalah kepasrahan ketika amanat dijalankan on the track," kata Busyro pada uji kepatutan dan kelayakan yang digelar di Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (24/11/2010).
Ditambahkan, ketika menjalani tugas sebagai pimpinan KPK, sikap prudensial menjadi penting. Pimpinan KPK, sambungnya, juga harus protektif terhadap dirinya sendiri. Pimpinan KPK harus membuka diri terhadap kritik dari DPR, pers, LSM, dan juga masyarakat. Sistem komunikasi yang memungkinkan publik menyampaikan kritik secara langsung perlu diupayakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.