Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPI Kukuhkan Empat Guru Besar

Kompas.com - 25/11/2010, 10:24 WIB

Bandung, Kompas - Universitas Pendidikan Indonesia mengukuhkan empat guru besar di Kampus UPI Bumi Siliwangi, Jalan Setiabudi, Bandung, Rabu (24/11). Pengukuhan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di UPI dan karyanya bisa diterapkan bagi masyarakat.

Guru besar yang dikukuhkan adalah Karim Suryadi di Bidang Ilmu Komunikasi Politik pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Guru Besar Bidang Pendidikan Sosiologi pada FPIPS Gurniwan Kamil, Guru Besar Bidang Pendidikan Sejarah FPIPS Hansiswany Kamarga, dan Guru Besar Bidang Konservasi Sumber Daya Air FPIPS Dede Rohmat.

Rektor UPI Soenaryo Kartadinata mengharapkan, semangat yang dimiliki para guru besar ini hendaknya bisa menjadi contoh bagi mahasiswa dan sivitas akademika UPI tentang arti penting menuntut ilmu. Para guru besar juga harus bisa menerapkan ilmunya bersama masyarakat.

”Dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki para guru besar, saya yakin banyak ilmu bisa mereka berikan bagi mahasiswa atau masyarakat umum,” katanya.

Kinerja

Karim Suryadi dalam orasi ilmiahnya mengatakan pentingnya perbaikan kinerja komunikasi partai politik (parpol) di Indonesia. Peran parpol kerap tidak menyentuh kebutuhan masyarakat sehingga membuat masyarakat apatis menanggapi kinerja parpol.

”Yang terjadi adalah hubungan hambar antara masyarakat dan parpol. Hal ini harus segera diperbaiki bila menginginkan masyarakat mendapatkan keuntungan dari keberadaan parpol,” katanya.

Dalam orasi ilmiahnya, Hansiswany menekankan pentingnya peran sejarawan mengkaji banyak fakta sejarah yang tersebar di internet sehingga masyarakat mendapat keuntungan informasi. Namun, pada saat bersamaan, masyarakat juga mendapatkan perlindungan dari data yang keliru dan menyesatkan.

”Hendaknya keberadaan internet bisa membantu masyarakat untuk mengembangkan kemampuan. Tinggal bagaimana cara menyikapinya dengan arif,” kata Hansiswany.

Dede Rohmat menegaskan pentingnya sinergi antara pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur. Akibat tidak ada koordinasi di antara keduanya, sumber daya air di Indonesia berada dalam pengelolaan yang buruk. Buktinya adalah kejadian banjir marak di suatu daerah, tetapi pada saat bersamaan terjadi kekeringan di daerah lain.

Gurniwan dalam orasinya menyoroti pentingnya strategi secara internal dalam perkembangan suatu organisasi. Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan antara lain adalah kemampuan sumber daya manusia, kompetisi, komunikasi, dan lingkungan tempat organisasi itu berada.

”Bila ada fokus dan perumusan yang terencana, dengan sendirinya akan membantu individu di dalam organisasi meningkatkan kualitas dan kualifikasi dirinya,” kata Gurniwan. (CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com