Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Senang, Ibu Bahagia

Kompas.com - 26/11/2010, 15:36 WIB

Oleh Hermawan Kartajaya (Founder & CEO, MarkPlus, Inc)
Bersama Putu Ikawaisa Mahatrisni (Senior Research Executive, MarkPlus Insight)

KOMPAS.com - Saya suka sekali melihat senyum seorang ibu dalam satu iklan kecap manis yang berhasil memenuhi selera seluruh anggota keluarganya akan makanan yang diinginkan hari itu. Apalagi ditambah dengan ocehan sang anak “aku suka sekali makanan yang dipilih ibu semua enak-enak”. Dalam hati saya, bahagia sekali ya perempuan itu bisa melihat keluarganya senang dengan makanan-makanan pilihannya.

Wisata kuliner, makan enak tentu bukan hal yang aneh bagi sebagian orang. Tinggal pergi ke satu tempat favorit, pesan dan kemudian menikmati sangat mudah. Tapi dibalik itu sebetulnya ada kebahagiaan jika seorang perempuan bisa membawa keluarga,saudara atau teman ke satu tempat favorit dan kemudian disukai apalagi ditambah jika ada pujian bagi mereka soal pilihan enak ini.

Bagi perempuan, menyajika makanan yang enak tidak sekedar memuaskan lidah dan perut bagi yang memakannya, namun juga bisa mendatangkan kebahagiaan bagi perempuan karena bisa memberikan yang terbaik bagi keluarga. Bagi beberapa perempuan, kepuasan ini sangat tidak ternilai harganya. Wisata kuliner ini kemudian menjadi trend dan termasuk dalam salah satu kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu terutama saat weekend.

Dalam hasil riset terhadap 1301 responden di 8 kota sendiri diketahui bahwa sebanyak 29,1 persen menempatkan wisata kuliner sebagai kegiatan kuliner saat weekend bersama keluarga. Selain itu rata-rata mereka juga sangat tidak keberatan untuk berburu kuliner bahkan ditempat yang sangat jauh dari rumah mereka.

Apa sih yang yang menarik dari kegiatan wisata kuliner yang disukai perempuan, sementara kalau kita tanya kepada pria apakah mereka suka wisata kuliner pasti yang menjawab suka juga tidak kalah banyaknya.

Bagi perempuan, melihat keluarga, kerabat dan teman senang karena kuliner pilihan mereka pasti memberikan kepuasan yang sangat luar biasa. Efeknya adalah mereka akan mencoba mencari tahu kandungan apa saja yang mereka rasakan enak dalam masakan tersebut dan secara sadar atau tidak itu bisa menarik mereka untuk memasukannya ke dalam daftar bahan makanan favorit mereka.

Bagi perempuan yang memiliki talenta cukup baik dalam memasak, pada suatu saat mereka pasti akan mencoba untuk menghadirkan masakan tersebut kembali ditengah keluarga melalui olahan tangan sendiri. Biasanya mereka sangat percaya jika bahan yang digunakan sama, maka rasa yang disukai oleh keluarga, kerabat atau teman ini juga tidak akan jauh berbeda disbanding tempat aslinya.

Kembali ke produk kecap diatas, jika anda tahu kecap Bango yang mengklaim diri sebagai kecap favorit keluarga sejak lama tentunya tidak berlebihan, bagaimana tidak keberadaannya bisa menggeser market leader yang sebelumnya tidak terkalahkan dominasinya. Namun Kecap Bango berhasil menarik perhatian perempuan untuk menggunakannya dengan melakukan aktivasi melalui program wisata kuliner yang setiap tahun selalu sukses dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia. jika dilihat dari konsepnya yang menggandeng makanan-makanan favorit terutama yang bercita rasa tradisional maka memasukan pengaruh bahan ini kedalam benak konsumen terutama perempuan sehingga menjadi salah satu bahan masakan yang cukup diperhitungkan cukup berhasil. Program wisata kuliner semakin digemari bahkan ditunggu-tunggu oleh sebagian besar masyarakat dan menjadi one stop culinary event yang bisa membantu para ibu memenuhi selera seluruh keluarganya.

Bagi perempuan kegiatan favorit ini juga menjadi jawaban atas desire mereka bahwa perempuan ingin dipuji karena sudah bisa menyajikan makanan yang disukai oleh keluarga, kerabat ataupun teman. Ada satu kepercayaan jika seorang perempuan bisa memenuhi selera kelurga atau secara spesifik suami maka perempuan tersebut akan semakin sempurna. Bahkan ada satu ungkapan yang menyatakan bahwa “cinta berawal dari perut” merupakan ungkapan bahwa jika perempuan berhasil menyajikan masakan lezat makan akan semakin disayang oleh anggota keluarganya.

Desire perempuan sebagai pengelola lidah keluarga tentunya merupakan hal yang utama, bagaimana seorang perempuan begitu dipercaya oleh anggota keluarganya untuk menyajikan hidangan yang selalu diidamkan oleh keluarga tentunya menjadi salah satu keinginan terpendam. Anda bisa coba, jika ada perempuan yang sekali menyatakan bahwa ia tidak bisa masak, namun jika sekali saja dia berhasil mencoba sati resep masakan dan kemudian menjadi favorit bukan tidak mungkin kepercayaan dirinya untuk memasak akan tumbuh.

Kembali ke kegiatan favorite berwisata kuliner, kegiatan ini tentu saja bisa digunakan untuk sekali lagi terlibat dengan pemegang market share yang diketahui memiliki kekuatan tidak hanya dalam memutuskan namun juga dalam memperbanyak kuantitasnya. Jika produk atau merek kita bisa mengena di hati perempuan dan sesuai dengan desire mereka, bukan tidak mungkin bahwa perempuan bisa menjadi ujung tombak word of mouth yang tidak ternilai untuk produk dan merek anda. Untuk itu ketahuilah keinginan terdalam perempuan dan buatlah koneksi melalui kebanggaan mereka.


------------
Artikel ini ditulis berdasarkan analisa hasil riset sindikasi terhadap 1300 responden perempuan di 8 kota besar di Indonesia, SES A-D, Usia 16-50 tahun, yang dilakukan bulan Mei - Juni 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers.

Tulisan 32 dari 100 dalam rangka MarkPlus Conference 2011 “Grow With the Next Marketing” Jakarta, 16 Desember 2010, yang juga didukung oleh Kompas.com dan www.the-marketeers.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com