Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelian Sapi Tidak Jelas

Kompas.com - 01/12/2010, 03:17 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Pembelian ternak sapi, baik yang mati maupun hidup akibat erupsi Gunung Merapi, seperti dijanjikan pemerintah pusat hingga kini belum jelas. Pemerintah Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, bahkan kebingungan karena mekanismenya tidak jelas.

Hingga Selasa (30/11), dana pembelian ternak tak kunjung mengucur. Anggaran pembelian dan penggantian ternak itu diperkirakan Rp 32 miliar. Jumlah sapi yang sudah akad jual ke pemerintah baru 46 ekor.

”Saya bingung. Ternak yang mati ini mau diganti ternak hidup atau uang. Tidak jelas. Pembelian ternak hidup juga tidak jelas. Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan pemerintah pusat menyampaikan hal berbeda-beda,” kata Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Yuni, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pernah menyebut tak ada penggantian untuk ternak mati. Sebelumnya, Menteri Pertanian juga menegaskan hal itu berkali-kali ketika datang ke Sleman, termasuk di depan para peternak.

”Saya pikir, BNPB dan kementerian terkait duduk bersama dulu baru menetapkan kebijakan dan menyampaikan itu ke Pemkab Sleman,” katanya.

Secara terpisah, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, belum ada kejelasan waktu pembelian ternak. Pihak BNPB juga belum dapat memberi kepastian.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Sleman Riyadi Martoyo juga mengaku tidak paham dengan kemauan pemerintah. Padahal, pusat sudah menyiratkan penyediaan dana Rp 100 miliar untuk pembelian sapi.

Belum ada dana

Menurut Kepala Dinas Pertanian DI Yogyakarta Nanang Suwandi, pembayaran pembelian ternak sapi belum dapat dilakukan karena dana belum dikucurkan. Pemerintah pusat berjanji mengucurkan dana akhir bulan November. ”Kami masih menunggu administrasi pencairan dana dari pusat,” katanya.

Belum adanya dana tersebut mengakibatkan proses pembelian sapi terhambat. Hingga kini, akad persetujuan penjualan sapi yang sudah ditandatangani peternak baru 46 ekor. Para peternak yang semula mengungsi saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing. Hal itu menyulitkan proses pembelian.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com