Demi acara meng-gowes
Onthel
Anis (59) lebih bersemangat. Saking cintanya dengan dunia onthel, ia memilih mengayuh sepeda tuanya itu dari Kota Surabaya, Jatim, ke Cirebon. Butuh sembilan hari agar pensiunan pegawai swasta itu sampai ke Cirebon. Ngos-ngosan tak mengapa asal bisa bercerita panjang tentang perjalanannya.
Onthel
Di Cirebon, komunitas pencinta onthel yang disingkat Cepot itu punya 200-an anggota. Padahal, usianya baru tiga tahun. Awalnya, menurut Amir Tsani, Ketua Cepot, hanya delapan orang yang bergabung menjadi anggota. ”Semakin lama semakin banyak. Pada ulang tahun ketiga ini kami mengadakan Festival Onthel Nusantara, mengundang onthelis lain dari penjuru daerah,” katanya saat mempersiapkan acara festival di Gedung Negara, Jumat (3/12).
Pada festival yang berlangsung akhir pekan lalu itulah penggemar onthel seperti Edi dan Anis bertemu. Mereka bertukar cerita dan membahas rencana ngonthel bareng. Lebih penting, mereka berkeliling Cirebon dengan onthel kebanggaan.
Onthel
Dengan dandanan tak lazim, sepeda onthel Bahruri memikat banyak mata. Si Batavos pun dilego Rp 40 juta kepada penggemar onthel lain dari Samarinda, Kalimantan Timur.
Bangunan lama, seperti kompleks pelabuhan, kantor pos, dan keraton, jadi tempat favorit penggemar onthel. Lokasi itu mampu membangkitkan suasana nostalgia. Sejak akhir abad ke-19 onthel adalah tunggangan opsir atau tuan tanah Belanda.
”Tik..., tik..., tik..., bunyi onthel bisa terdengar dari jauh. Warga tahu wedana atau opsir Belanda yang akan lewat,” kata Yapi, kolektor onthel dari Cirebon.
Onthe