JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi X DPR RI optimistis terhadap pembentukan formula baru ujian nasional (UN) 2010 yang tetap akan dilaksanakan 2011 mendatang. Formula baru UN 2011 tidak boleh memveto harus mampu mengakomodasi nilai rapor, ujian sekolah, dan ujian nasional (UN).
Puti Guntur Soekarno, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI-P kepada Kompas.com di sela diskusi Bangun Budaya Aman di Sektor Pendidikan di Jakarta, Rabu (15/12/2010) malam. Puti menegaskan, kelulusan siswa mulai 2011 mendatang tidak lagi dengan penilaian yang saling memveto atau menjatuhkan.
"Kini semua kembali kepada good will pemerintah untuk bersama-sama kami menciptakan formula baru ini. Prinsipnya, UN bisa dijalankan tetapi bukan sebagai penentu kelulusan, saya optimis," kata Puti.
Komisi X DPR RI dalam rapat kerja dengan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Jakarta, Senin (13/12/2010) lalu, menyepakati, UN bukan alat seleksi utama yang menentukan kelulusan siswa. Mulai 2011, formula baru kelulusan siswa dari satuan pendidikan harus mengakomodasi nilai rapor, ujian sekolah, dan UN.
"Mata pelajaran lain yang tidak masuk UN juga diminta untuk dipakai sebagai pertimbangan kelulusan siswa," imbuh Puti.
Namun, seperti diberitakan sebelumnya pada rapat Panitia Kerja UN Komisi X DPR dengan Mendiknas tersebut, Mendiknas Mohammad Nuh masih tetap ingin supaya dalam penghitungan nilai akhir siswa yang menjadi acuan standar kelulusan tetap memberi bobot yang lebih besar pada hasil UN meskipun Mendiknas bersedia menerima masukan Komisi X DPR. Nuh beralasan, nilai UN perlu untuk mengontrol nilai sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.