Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnal PTN masih Tertinggal di Belakang

Kompas.com - 16/12/2010, 09:39 WIB
EditorLatief

JAKARTA, KOMPAS.com - Produktivitas perguruan tinggi negeri (PTN) Indonesia dalam memublikasikan hasil penelitiannya pada jurnal ilmiah internasional jauh tertinggal dibandingkan perguruan tinggi di Singapura, Thailand, dan Malaysia. Indonesia hanya sedikit lebih baik dibandingkan Filipina dan Vietnam.

Peneliti Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Meiningsih, dalam seminar ”Indikator Iptek Indonesia” di Jakarta, Selasa (14/12/2010), mengatakan, jumlah publikasi dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Pertanian Bogor pada 2005-2010 yang terindeks dalam basis data Scopus masing-masing secara berurutan adalah 688 jurnal, 544 jurnal, 404 jurnal, dan 252 jurnal. Jumlah itu jauh tertinggal dari publikasi sejumlah perguruan tinggi ternama di Thailand dan Malaysia yang sudah mencapai lebih dari 4.000 judul per universitas.

Adapun publikasi dari universitas di Singapura sudah mencapai lebih dari 16.000 judul pada periode yang sama. Penelitian terapan Survei Penelitian dan Pengembangan Sektor Perguruan Tinggi 2010 yang dilakukan LIPI menunjukkan, jenis penelitian yang paling banyak dilakukan di perguruan tinggi adalah penelitian terapan. Penelitian terapan ini lebih bertujuan untuk memberikan solusi praktis dalam menghadapi suatu masalah, bukan pada pengembangan ide, teori, atau gagasan baru.

Adapun bidang ilmu yang paling banyak melakukan penelitian adalah kimia, pertanian, pendidikan, ekonomi, kedokteran, dan teknik. Survei ini dilakukan terhadap 50 perguruan tinggi negeri, 15 perguruan tinggi swasta di Jawa, serta 25 politeknik negeri.

Meiningsih menambahkan, belanja penelitian dan pengembangan (litbang) yang dikeluarkan semua perguruan tinggi tersebut pada 2010 mencapai Rp 1,7 triliun. Jumlah ini meningkat tajam karena belanja litbang perguruan tinggi pada 2007 masih Rp 531 miliar.

Secara terpisah, Pemimpin Redaksi Jurnal Integritas yang dikelola Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya Eko Yulianto mengatakan, untuk mendapat akreditasi A untuk jurnal ilmiah di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bukan hal mudah. Jurnal Integritas yang sudah berusia 17 tahun itu hanya mendapat akreditasi B sejak 2009.

Menurut Eko, pengelola jurnal ilmiah di Indonesia perlu memiliki akses dan jaringan yang luas dan bertaraf internasional. (ELN/MZW)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+