Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UI Juga Punya Daftar "Kampus Hijau" Lho

Kompas.com - 17/12/2010, 10:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Setelah adanya Shanghai Jiao Tong, THES, QS, HEEACT, serta Webometrics sebagai kanal pemeringkatan perguruan tinggi berskala Internasional, Universitas Indonesia (UI) memperkenalkan UI Green Metric Ranking of World Universities.

Daftar pemeringkatan versi UI ini diharapkan menjadi sumber referensi pemeringkatan kelas dunia berdasarkan komitmen perguruan tinggi dalam pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan.

Diluncurkan pada Kamis (16/12/2010) kemarin di Jakarta, pemeringkatan UI Green Metric Ranking of World Universities tersebut merupakan yang pertama kalinya dilakukan, dan diikuti 95 perguruan tinggi dari 35 negara.

Perguruan tinggi dari Amerika Serikat dan Inggris mendominasi peringkat 10 besar UI Green Metric Ranking of World Universities 2010 tersebut, selain juga perguruan tinggi dari Malaysia dan Kanada.

Tercatat pada pemeringkatan itu, "kampus hijau" terbaik di dunia diraih Universitas California, Berkeley, AS, yang disusul selanjutnya oleh Universitas Nottingham, Inggris; York University, Kanada; Northeastern University, AS; serta Cornell University, AS. Sementara itu, perguruan tinggi Indonesia baru berhasil masuk di urutan 20 besar dunia.

Sebagai "empunya" pemeringkat, UI sendiri berada di peringkat ke-15, yang disusul kemudian oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) pada peringkat ke-18. Adapun dari 95 perguruan tinggi yang terlibat, 22 perguruan tinggi di antaranya berasal dari Indonesia.

Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri di Jakarta, mengatakan, peran perguruan tinggi saat ini tidak cukup hanya sebagai motor penelitian dan akademik, melainkan juga sarana edukasi masyarakat untuk membagi respon pertanggung jawaban perguruan tinggi khususnya terkait global warming sebagai isu dunia.

"Untuk itu UI melihat celah lain, yaitu kampus ramah lingkungan sebagai tolak ukur pemeringkatan karena yang ada saat ini pemeringkatan perguruan tinggi dunia umumnya berdasarkan pendekatan akademik," ujar Gumilar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com