Jakarta, Kompas - Pertemuan puncak Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional membuat agenda penguatan kolaborasi dan membangun jaringan internasional guna mendorong penelitian serta publikasi ilmiah peneliti dan ilmuwan Indonesia ke tingkat internasional.
Dalam pertemuan puncak Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4), Sabtu (18/12) di Jakarta, hal tersebut menjadi perhatian semua kelompok (cluster) keilmuan. Mereka sepakat membuat program pembimbingan (mentoring) bagi ilmuwan muda Indonesia guna meningkatkan publikasi internasional dan membuat proposal bersama untuk riset internasional.
Arif Satria, Wakil Ketua Umum I4, yang juga Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, mengatakan, ”Ini penting untuk memecah kebuntuan. Kelemahan riset kita ada pada jejaring antarpeneliti atau ilmuwan. Dengan sesama lembaga riset saja belum ada kolaborasi, misalnya antara LIPI, BPPT, Litbang, kementerian, dan perguruan tinggi. Semua jalan sendiri-sendiri.”
Edy Tri Baskoro dari Jurusan Matematika Institut Teknologi Bandung, yang karya-karyanya dipublikasikan di jurnal internasional, mengatakan, peneliti harus tahu perkembangan topik penelitiannya. ”Kolaborasi dan kemitraan harus dijalin dengan peneliti bidang yang sama,” kata Edy. Pemerintah lewat Ditjen Pendidikan Tinggi tahun 2008-2010 memberi hibah pada 29 jurnal yang dinilai potensial untuk menjadi jurnal internasional. Juga telah dirancang journal of social sciences dari kolaborasi ilmuwan Indonesia dan I4.
Proyek percontohan bekerja sama dengan pengusaha juga bakal diwujudkan sebagai upaya inovasi ilmuwan berkontribusi bagi dunia industri. (ELN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.