Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan Karakter Jangan seperti P4

Kompas.com - 24/12/2010, 04:29 WIB

Jakarta, Kompas - Pendidikan karakter yang bakal dilaksanakan di sekolah semestinya dilaksanakan dalam rangka membentuk dan memperkuat karakter bangsa. Karena itu, pendidikan karakter perlu dipersiapkan dengan matang dan dilaksanakan secara bertahap supaya tidak menjadi sekadar pengetahuan atau indoktrinasi.

Selain itu, pendidikan karakter yang dikembangkan sudah seharusnya berakar dari budaya bangsa Indonesia yang menyepakati Bhinneka Tunggal Ika.

”Jangan sampai pendidikan karakter yang sebenarnya bagus itu nasibnya sama seperti Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di masa Orde Baru yang bentuknya indoktrinasi,” kata HAR Tilaar, Guru Besar Emeritus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dalam diskusi terbatas sejumlah pemerhati masalah pendidikan di Jakarta, Rabu (22/12).

Tilaar mengatakan, Bhinneka Tunggal Ika mampu menjadi keunikan negara dan bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi. Menurut Tilaar, manusia yang berkarakter Indonesia itu adalah manusia yang berempati terhadap perbedaan dan tetap mampu bekerja sama dalam perbedaan. ”Nilai-nilai fundamental bangsa ini sekarang semakin lenyap. Dan, kita kesulitan menemukan tokoh-tokoh seperti Gus Dur,” kata Tilaar.

Charlotte K Priatna, Direktur Sekolah Athalia, menjelaskan, sekolah yang berkomitmen untuk membentuk anak-anak yang cerdas dan berkarakter justru harus mampu membudayakannya di dalam diri anak-anak yang didukung semua anggota komunitas sekolah.

Wargahadibrata, pengajar di UNJ, mengatakan, pembentukan karakter anak itu tidak linear. Anak akan terus berkembang. Karena itu, penghargaan pada proses perkembangan karakter anak yang diharapkan semakin tumbuh dewasa mesti dihargai.

Antonius Tanan, Presiden Universitas Ciputra Entrepreneurship Center, mengatakan, pendidik saat ini harus mempersiapkan generasi yang masuk abad XXI yang berbeda dari zaman sekarang. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com