Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode Sekolah Alam? Uangnya Darimana...

Kompas.com - 28/12/2010, 21:45 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Metode belajar sekolah alam yang dilakukan sambil bermain di alam terbuka dinilai dapat meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Metode tersebut cocok diterapkan di rumah-rumah singgah yang memberikan pendidikan informal bagi anak-anak tidak mampu.

Seorang relawan pendidikan, Respati, berpendapat, metode belajar seperti sekolah alam cocok diterapkan di rumah-rumah singgah yang memberikan pendidikan informal bagi anak-anak tak mampu, khususnya anak jalanan. Hanya saja, kata dia, dibutuhkan biaya besar bagi sebuah rumah singgah untuk dapat menerapkan metode sekolah alam.

"Mungkin mustahil, karena rumah singgah sendiri dapat uang darimana?," katanya usai mengikuti pelatihan pendidikan bagi 100 relawan di Sekolah Alam Cikeas, Bogor, Selasa (28/12/2010).

Oleh karena itulah, lanjut Respati, para relawan pendidikan pengelola rumah singgah, rumah bacaan atau rumah belajar lainnya sangat mengharapkan bantuan dana dari berbagai pihak agar dapat menerapkan metode "Belajar dari Alam" kepada anak-anaknya yang kurang beruntung itu. Menurutnya, metode belajar dari alam dapat menumbuhkan kelembutan pada diri anak-anak jalanan yang terbiasa berjuang di tengah kerasnya kehidupan.

"Akan ada mindset yang bisa mengubah bahwa kehidupan tidak selamanya keras. Ada suatu kelembutan ketika bertemu, berinteraksi dengan alam, dengan makhluk hidup lainnya," katanya.

Juga, lanjut dia, berinteraksi langsung dengan alam mampu meningkatkan kemampuan kognitif anak-anak jalanan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa (28/12/2010), Respati dan relawan pengajar lainnya mengikuti workshop "Belajar dari Alam" yang digelar PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) di Sekolah Alam Cikeas, Bogor. Dari pelatihan tersebut Respati mendapatkan ilmu baru dalam membuat permainan anak yang mendidik ala Sekolah Alam Cikeas. Salah satunya adalah pembuatan stalagtit dan stalagmit dari botol air mineral bekas.

"Bisa jadi oleh-oleh buat adik-adik di taman bacaan nanti," katanya.

Respati adalah relawan pengelola Rumah Baca Belajar Cahaya Ilmu Tunas Bangsa Cinta Ibu Pertiwi yang berlokasi di Kranggan, Jati Sampurna, Bekasi. Rumah belajar yang menggelar kegiatan belajar mingguan itu menampung 10-20 anak yatim, piatu, serta anak tidak beruntung lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com