Bandara Sentani Dijaga Ketat

SENTANI, KOMPAS.com - Bandara Kelas Satu Khusus Sentani, Jayapura, Papua, Kamis (30/12/2010) dijaga ketat anggota kepolisian gabungan dari Polres Jayapura dan Brimob Polda Papua, menyusul aksi damai masyarakat pemilik hak ulayat di sana.

Pihak kepolisian yang berpakaian lengkap terlihat berjaga-jaga mulai dari kantor perhubungan sampai di area tempat parkir pesawat, di mana titik ini rencananya akan diduduki massa.

Pihak pemilik tanah dari dua suku yaitu Suku Sokoy dan dan Kallem bertemu Kepala Bandara Kelas Satu Khusus Sentani, pukul 09.00 WIT.

Sebagaimana diketahui masyarakat pemilik tanah tersebut berencana melakukan aksi demo di bandara, untuk menuntut ganti rugi tanah hak ulayat mereka yang telah diperjuangkan sejak 2005.

Padahal, berdasarkan pernyataan Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) pada November 2010 bahwa pembayaran ganti rugi tanah tersebut siap dibayarkan karena uangnya sudah ada tinggal menunggu waktu.

Namun sampai pada hari ini rencana tersebut tidak terealisasi bahkan pihak pemerintah tidak melakukan komunikasi dengan masyarakat pemilik tanah hak ulayat.

"Kalau tidak ada aksi dari masyarakat pemerintah diam saja, kami cukup sabar selama ini mengikuti keinginan pemerintah," kata Penanggung jawab demo Moses Kallem.

Menurutnya, pihaknya pun sudah mendapat jawaban dari Menteri Perhubungan bahwa dana untuk pembayaran ganti rugi tanah milik mereka itu sudah ada, siap dibayarkan dan pembayarannya pun akan diserahkan langsung Menteri Perhubungan Freddy Numbery.

Sementara aktivitas di Bandara Kelas Satu Khusus Sentani, baik perkantoran maupun lalu lintas penerbangan berjalan normal.