Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Bahasa SBY Menuai Kritik

Kompas.com - 04/01/2011, 11:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kerap menggunakan bahasa "campuran" alias bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa Inggris saat berpidato mulai menuai kritik.

SBY yang pernah mendapatkan anugerah pejabat berbahasa Indonesia yang baik dan benar saat menjadi Menko Polhukam di era Presiden Megawati ini belakangan sering menggunakan sejumlah kata dalam bahasa Inggris.  Terakhir, saat SBY memberikan pidato dalam pembukaan pasar bursa di Bursa Efek Indonesia, Senin (3/1/2011) kemarin.

Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, sebagai simbol negara, Presiden harus menjadi contoh dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Apalagi, kata Pramono, UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, mengharuskan pejabat negara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam forum resmi.

"Patokan kita UU Nomor 24 Tahun 2009 yang mewajibkan pejabat negara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Presiden kan simbol negara," ujar Pramono, Selasa (4/1/2011) di Gedung DPR, Jakarta.

Ketentuan UU tersebut, ujarnya, harus dihormati oleh seluruh pejabat negara dengan menggunakan bahasa Indonesia pada forum-forum resmi. Kemarin, dalam pidatonya di hadapan sejumlah pelaku bursa, Presiden kerap menggunakan istilah bahasa Indonesia yang kemudian diartikannya dalam bahasa Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com