Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Wereng

Kompas.com - 20/01/2011, 03:37 WIB

Karawang, Kompas - Petani dan pengamat lapangan di sejumlah sentra padi di Indonesia perlu terus mewaspadai serangan wereng batang coklat. Karakteristik perkembangbiakan yang cepat dan daya rusak yang tinggi menempatkan wereng sebagai organisme utama yang mengganggu ketahanan pangan.

Secara kumulatif, wereng batang coklat (WBC) menyerang 30.342 hektar padi di Indonesia pada musim tanam (MT) 2009/2010 dan 96.498 hektar pada MT 2010. Pada MT 2010/2011, WBC diramalkan menyerang 81.686 hektar terutama di Pulau Jawa.

Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BB POPT) Gaib Subroto, di Karawang, Jawa Barat, Rabu (19/1), mengatakan, sekecil apa pun populasi WBC yang ditemukan pada musim ini berpotensi menjadi sumber serangan pada musim tanam mendatang. Wereng terus berpindah mencari sumber pakan baru dan berkembang biak dengan pesat di lingkungan yang mendukung.

Siklus hidup wereng hanya 28 hari. Laju perkembangbiakannya mencapai 2.000 kali per musim tanam dengan daya sebar dan daya serang tinggi. Selain mengisap cairan sel tanaman, wereng juga menebar virus kerdil hampa dan kerdil rumput yang memicu gagal panen.

Gaib menuturkan, selain karakteristik itu, kondisi cuaca yang lembab dapat memicu ledakan populasi wereng. Kewaspadaan juga perlu ditingkatkan karena beberapa titik serangan musim ini ditemukan di lokasi yang belum terserang sebelumnya, seperti di Purwakarta dan Karawang (Jawa Barat), Sukoharjo (Jawa Tengah), serta Nganjuk, Ngawi, Lamongan, dan Bojonegoro (Jawa Timur).

Firdaus Natanegara, pelaksana teknis BB POPT, menambahkan, pengamatan ekstra perlu ditingkatkan di sentra padi Pulau Jawa, seperti Pandeglang (Banten), Karawang, Subang, Indramayu (Jabar), Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Pati, Demak, Kudus, Grobogan (Jateng), serta Jember, Lumajang, dan Banyuwangi (Jatim). Di sejumlah daerah itu, serangan wereng sering ditemukan meski dalam skala kecil.

Terkait itu, BB POPT menerjunkan tim guna meredam serangan wereng. Bersama pengamat OPT di tingkat kota/kabupaten, tim mengidentifikasi, merumuskan rekomendasi, dan melaksanakan pembasmian. Upaya itu diharapkan dapat mencegah meluasnya area serangan. (mkn)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com